Mohon tunggu...
ajito timothy
ajito timothy Mohon Tunggu... Dosen - Universitas San Pedro Kupang NTT

Dosen Universitas San Pedro Kupang-NTT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat dalam Pemecahan Masalah Pendidikan

25 November 2024   23:06 Diperbarui: 25 November 2024   23:29 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan menjadi pondasi untuk mempersiapkan masa depan yang cerah. Pendidikan bisa membantu untuk membangun karakter dan kepribadian seseorang menjadi lebih baik di lingkungan masyarakat. Pendidikan juga sebagai penentu masa depan dan kebahagiaan bagi setiap individu, dimana jika proses pembelajaran dalam pendidikan baik maka ia akan mendapatkan kebahagiaan yang diharapkan begitu juga sebaliknya. Pendidikan begitu penting dalam kehidupan sehingga lahir sebagai jiwa dalam kehidupan bermasyarakat (Fahira et al., 2022) Filsafat merupakan hal yang penting dalam pendidikan. Tanpa filosofi, pendidik akan kehilangan pedoman dalam merancang, melaksanakan, dan mutu pendidikan (Sari et al., 2022)(Bachtiar et al., 2022). Secara harfiah filsafat mengandung substansi filsafat dan pendidikan. 

Filsafat berasal dari kata Yunani Philos (cinta) dan Sophia (kebijaksanaan) yang merupakan asal kata filsafat atau filsafat. Dikatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang menjadi dasar dari semua ilmu yang menjadi model manusia. Tanpa filsafat, ilmu-ilmu lain tidak akan berkembang. Filsafat dapat berguna untuk membebaskan manusia dari kehilangan identitas yang memiliki tujuan dan arah. Secara stereotip, filsafat dapat dilihat sebagai pemikiran reflektif kritis terhadap suatu realitas yang ada, untuk mencari kebenaran atau kebijaksanaan. Di satu sisi pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan potensi manusia peserta didik, seperti potensi fisiknya, potensi kreatifnya, rasa dan karsanya, sehingga potensi tersebut menjadi nyata dan bekerja dalam perjalanan hidupnya. 

Proses pendidikan yang terintegrasi dengan filsafat memungkinkan individu untuk memahami dan mengeksplorasi nilai-nilai serta prinsip-prinsip yang mendasari kehidupan, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan bermakna.Dengan demikian, kolaborasi antara filsafat dan pendidikan tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan moralitas individu dalam menghadapi tantangan hidup. Pendidikan yang dipadukan dengan pemikiran filosofis juga mendorong peserta didik untuk mengembangkan sikap kritis dan analitis, sehingga mereka mampu menilai berbagai perspektif dan ide dengan lebih mendalam. Dengan mengintegrasikan filsafat dengan pendidikan, individu dapat mengeksplorasi nilai-nilai dan prinsip, mendorong pemikiran kritis dan pengembangan moral, yang penting untuk menavigasi tantangan hidup dan mempertahankan identitas(, 2017).

Filsafat pada dasarnya dipengaruhi oleh kapasitas kognitif yang melekat pada manusia. Kebenaran mendasar yang dikejar dalam filsafat secara intrinsik terkait dengan tingkat rasionalitas manusia, yang bermanifestasi sebagai upaya kognitif; dengan demikian, filsafat menghasilkan kerangka kerja holistik dan mencakup semua untuk keterlibatan intelektual. Kontemplasi filosofis secara inheren bersifat spekulatif, memerlukan refleksi mendalam dan pertimbangan hal-hal yang mendalam tanpa memerlukan interaksi langsung dengan objek kognitif (Atmadja, 2018). Definisi Beragam Karena jangkauan wacana filosofis yang luas, dapat dibayangkan bahwa banyak filsuf menawarkan definisi yang berbeda-beda. Perspektif ini sejalan dengan gagasan bahwa penyelidikan filosofis berakar kuat pada kapasitas kognitif manusia, memungkinkan keterlibatan yang bermakna dengan tanda dan konsep (Bulle, 2023). 

Hal ini menunjukan  kompleksitas kognisi manusia dan dampaknya pada wacana filosofis, selaras dengan gagasan bahwa definisi yang beragam muncul dari berbagai upaya kognitif dan tingkat rasionalitas di antara para filsuf (Frey, 2015). Objek material penyelidikan filosofis mencakup semua aspek keberadaan, sedangkan subjek material berkaitan dengan pencarian esensi. Akibatnya, terlibat dalam pemikiran filosofis memerlukan interogasi yang ketat terhadap prinsip-prinsip dasar dan asal-usul. Berdasarkan penjelasan yang disebutkan di atas, penulis berpendapat bahwa filsafat mewakili pemeriksaan komprehensif dari semua domain ilmiah yang ada di planet ini. Filsafat menandakan eksplorasi sistematis penyelidikan kausal menyeluruh mengenai penalaran, nilai, dan rasionalitas, yang bertujuan untuk menjelaskan kerangka kosmologis keberadaan(Samuji, 2022) .

Filsafat dapat digunakan dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan manusia, ditinjau dari aspek kehidupan manusia pendidikan merupakan salah satu aspek yang termasuk, karena hanya manusia yang dapat memberi dan menerima pendidikan. Pendidikan sangat memerlukan filsafat. Permasalahan pendidikan tidak hanya berkaitan dengan proses pelaksanaan pendidikan, tetapi pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia. Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa kemudian tua, manusia mengalami proses pendidikan yang didapatkan dari orang tua, masyarakat, maupun lingkungan. Pendidikan bagaikan lampu penerang yang berusaha menuntun manusia dalam menentukan arah, tujuan, dan makna kehidupan ini. 

Manusia sangat membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaraan yang berusaha menggali dan mengembangkan potensi dirinya lewat metode pengajaran atau dengan cara lain yang telah diakui oleh masyarakat. Dengan demikian, maka manusia penting untuk berfilsafat. Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman maupun fakta-fakta pendidikan, dan tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh sains pendidikan. Seorang guru, baik sebagai pribadi maupun sebagai pelaksana pendidikan, perlu mengetahui filsafat pendidikan. Seorang guru perlu memahami dan tidak boleh buta terhadap filsafat pendidikan, karena tujuan pendidikan senantiasa berhubungan langsung dengan tujuan hidup dan kehidupan individu maupun masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan.

Tujuan pendidikan perlu dipahami dalam hubungannya dengan tujuan hidup. Seorang calon pendidik harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang filsafat pendidikan karena hal ini akan mempengaruhi pendekatan dan praktik mereka dalam mengajar. Filsafat pendidikan memberikan kerangka kerja tentang tujuan, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip yang mendasari pendidikan, yang pada akhirnya akan membentuk pendidik yang berkualitas. Ada sebuah kutipan yang berbunyi "Education Without Philosophy is Blind and Philosophy Without Education is Invalid" Thomas (1869). Yang artinya pendidikan tanpa filsafat adalah buta dan filsafat tanpa pendidikan itu adalah tidak valid". Hal ini menegaskan bahwa pendidikan dan filsafat tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena memiliki ketergantungan. Pendidikan tanpa landasan filsafat hanyalah sebuah konsep tanpa memberi dampak praktis melalui Pendidikan. 

Pendidikan yang dilakukan tanpa adanya landasan filosofis rentan terhadap kurangnya arah dan tujuan mendasar, menjadikannya mekanisme belaka untuk transfer pengetahuan tanpa memprioritaskan budidaya nilai-nilai, etika, dan pemahaman mendalam di antara peserta didik. Filsafat menyediakan kerangka kognitif dan prinsip-prinsip dasar yang memungkinkan pendidikan melampaui transmisi konten belaka, membimbing peserta didik dalam memperoleh fakultas kritis, prinsip-prinsip etika, dan karakter yang diperlukan untuk keterlibatan dunia nyata. Dengan tidak adanya landasan filosofis, pendidikan berisiko menghasilkan individu yang hanya dilengkapi dengan pengetahuan teoritis, tanpa kapasitas untuk menerapkan pengetahuan tersebut secara bijaksana dan bertanggung jawab di berbagai domain kehidupan. Paradigma pendidikan yang berakar pada tradisi filosofis, seperti humanisme atau pragmatisme, memberdayakan siswa untuk memahami dunia dengan cara yang lebih terintegrasi, sehingga melengkapi mereka untuk menghadapi dilema sosial, moral, dan eksistensial melalui pemikiran reflektif yang ditingkatkan. 

Sebaliknya, integrasi filsafat dalam konteks pendidikan juga memainkan peran penting dalam membangun fondasi untuk kebijakan dan metodologi pengajaran yang lebih berdampak, mendorong pembelajaran yang inklusif dan responsif terhadap persyaratan perkembangan masyarakat. Oleh karena itu, integrasi fondasi filosofis tidak hanya pelengkap tetapi muncul sebagai komponen yang sangat diperlukan dalam perumusan pendidikan yang tidak hanya ekspansif tetapi juga selaras dengan tujuan praktis yang berkaitan dengan evolusi karakter siswa dan kompetensi sosial dalam kerangka sosial yang rumit. Oleh karena itu pentingnya integrasi antara pendidikan dan filsafat. Pendidikan yang berkualitas harus memiliki landasan filsafat yang kuat, sementara itu filsafat yang tidak diterapkan dalam pendidikan akan kehilangan validitasnya. Dengan demikian pendidikan dan filsafat saling melengkapi dan membutuhkan satu sama lain untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

Dengan demikian filsafat dan pendidikan mempunyai keterkaitan yang sangat erat dimana filsafat merupakan pandangan hidup menentukan arah dan tujuan proses pendidikan. Untuk menjamin upaya pendidikan dan proses pendidikan berjalan efektif, dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan. Artinya secara keseluruhan, pemahaman tentang filsafat pendidikan sangat penting bagi seorang pendidik. Hal ini membantu mereka memahami tujuan pendidikan, memilih metode pengajaran yang tepat, dan memahami peran dan tanggung jawab mereka sebagai pendidik yang berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun