KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) Adakan Sosialisasi Pengembangan UMKM di Desa Gumawang, Pecalungan, Batang, Jawa Tengah
UMKM merupakan pilar terpenting perekonomian Indonesia. Pernyataan tersebut berasal dari Kementerian Perekonomian Republik Indonesia. Menurut Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM meningkat menjadi 64,2 juta pada tahun 2021 dan pangsanya terhadap produk domestik bruto menjadi 61,07 persen atau Rp 8.573,89 triliun.
 Dari sini dapat disimpulkan bahwa pengaruh keberadaan UMKM meningkatkan pendapatan pemerintah dan mengurangi pengangguran. Namun pada kenyataannya UMKM di Indonesia masih relatif rentan karena faktor-faktor seperti kurangnya pengetahuan manajemen, terutama di era digital saat ini yang rawan kebangkrutan.
Menghadapi berbagai kendala dan tantangan sektor UMKM, mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan KKN di Desa Gumawang melihat peluang untuk mengatasi kendala sektor UMKM dengan melakukan program kerja berupa peningkatan UMKM.
Kegiatan berlangsung selama 1 hari. Dimulai dengan inovasi rasa emping seperti barbeque, sapi panggang, balado, balado pedas manis, dan jagung bakar. Kemudian mengenai branding produk yaitu bagaimana cara mengetahui minat pelanggan, media sosial yang mereka gunakan dan tahapan branding produk. Selain itu penguatan e-commerce khususnya Shopee.Â
Selanjutnya adalah membuat produk yang menarik, bertujuan untuk memberikan dasar kepada pemilik UMKM untuk menghasilkan kemasan yang baik sehingga efeknya menarik minat pelanggan serta memiliki daya jual yang tinggi.
Reaksi masyarakat Desa Gumawang di Pecalungan sangat positif. Mereka berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Melalui program sosialisasi ini, KKN UNDIP Desa Gumawang berharap materi yang disampaikan dalam sosialisasi tersebut dapat diterapkan dan memfasilitasi pengembangan UMKM emping di masyarakat, sehingga penjualan pembuatan emping semakin meningkat.
