RR melihat bahwa kebijakan perekomonian selama ini yang super konservatif tercermin dari upaya-upaya pengetatan kebijakan moneter dan fiskal, seperti pengetatan anggaran, seharusnya pemerintah memberi kelonggaran terkait kebijakan makro ekonomi.
Selain itu, mestinya tim ekonomi Pemerintahan Joko Widodo juga membuat kebijakan yang dapat memompa fiskal dengan menggunakan dana non-APBN. Salah satu caranya dengan menerapkan kebijakan revaluasi aset BUMN. Dalam hitungan RR, revaluasi aset BUMN jika dilakukan dengan benar dan serius akan bisa meningkatkan aset BUMN menjadi 2500 triliun, sehingga bisa mendapatkan dana pinjaman sebesar US$100 milar.
Tak cukup berhenti sampai di situ, menurut RR kebijakan lain yang mesti diambil pemerintah juga dengan memompa bisnis ritel dengan cara meningkatkan kredit. Menurut RR mestinya pertumbuhan kredit harus dapat mencapai 15 sampai 17 persen agar roda perekonomian rakyat bisa bergerak. RR juga menyarankan agar mengganti impor dengan sistem tarif, dan bukan sistem kuota dalam rangka mengurangi kartel yang menyebabkan tingginya harga barang-barang impor selama ini. Dan kebijakan-kebijakan terobosan lainnya yang dalam bahasa RR kebijakan tersebut harus kreatif, berani mendobrak Pakem, dan atau "Out Of The Box".
Penjelasan RR soal kondisi ekonomi bangsa kekinian dan sekaligus tawaran solusi yang diberikan tersebut sontak membuat para peserta dialog kebangsaan itu kagum dan mengapresiasi kecerdasan dan keberpihakan RR terhadap kondisi perekonomian bangsa sekarang ini. Bahkan sampai di akhir acara RR sempat diberikan kue Ulang Tahun dari mahasiswa dan pemuda Jambi selain testimoni-testimoni para mahasiswa, pengajar dan para pemuda Jambi yang hadir dalam acara dialog kebangsaan tersebut.
Selamat berjuang sang "Rajawali Ngepret", Keberanian, Kecerdasan dan KeberpihakanmuMenjadi Harapan Rakyat Kecil Bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H