Mohon tunggu...
Aji Septiaji
Aji Septiaji Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Berbagi kebaikan melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Apakah Menulis Perlu Bakat? Satu Hal Penting Ini Jawabannya!

16 Mei 2020   15:54 Diperbarui: 16 Mei 2020   16:15 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Secangkir Kopi dan Perangkat Menulis (Sumber: wallpaperscraft.com)

Kesulitan bisa diatasi jika memiliki kemauan

Sudah menjadi lazim bahwa menulis adalah aktivitas yang memerlukan waktu dan pikiran sehingga sebagian orang menghindarinya sebab waktu menjadi terbuang dengan percuma dan lebih baik diisi oleh sesuatu yang dapat menghibur atau memuaskan keinginan diri. Pikiran menjadi terbebani dan lebih baik diisi oleh sesuatu yang ringan tidak diberatkan oleh sejumlah untaian kata, kalimat, paragraf bahkan topik yang berat menumpuk di kepala.

Apakah menulis itu perlu bakat? Menulis perlu minat. Minat adalah keinginan dalam diri seseorang untuk bisa menyelesaikan sesuatu sekali pun itu menjadi hal terberat dalam hidup. Semakin lama minat tersebut dibangkitkan maka tidak akan ada sesuatu yang terjadi dalam diri, cenderung pasif sehingga hanya menunggu keajaiban terjadi dalam hidup dan bahkan keajaiban itu tidak akan pernah terjadi sebab memang tidak pernah bergerak. 

Minat bisa dikatakan pergerakan yang dapat memunculkan bakat jika minat itu diarahkan pada persoalan belajar. Belajar bagaimana orang lain memulai menulis, bagaimana gagasan itu bisa dikembangkan, bagaimana tulisan bisa dipublikasikan hingga bagaimana setiap orang rela mengorbankan waktu untuk menyelesaikan sebuah tulisan.

Setiap orang yang rajin menulis dan tulisannya banyak dipublikasikan pada media buku, jurnal, surat kabar, atau laman Kompasiana bisa dikatakan memiliki bakat, mengapa demikian? Bakat tersebut dibentuk melalui minat di masa lalu sebelum tulisan itu selesai yaitu bisa dengan tiga hal berikut.

Perkaya Wawasan dengan Membaca

Membaca merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari menulis sebab memiliki peran dalam laju sebuah gagasan atau ide tulisan. Jika seseorang pernah membaca referensi tertentu kemudian menulis berdasarkan topik yang dibaca maka di saat mengalami kebuntuan dalam menulis, pengalaman membaca bisa dibangkitkan seolah pikiran menulusuri bagian-bagian apa yang sudah dibaca pada referensi tersebut ditambah dengan kontribusi atas pemikiran sendiri sebagai bagian kepemilikan terhadap tulisan. 

Semakin banyak membaca maka wawasan akan bertambah, apa yang dituliskan dapat mengalir tanpa ada hambatan sebab di dalam pikiran sudah tersimpan pernyataan hasil dari penelususan bahan bacaan.

Bangkitkan Gagasan

Sejak kapan menulis itu tercipta? Semua berawal dari gagasan yang dimunculkan dan telah tersimpan di dalam pikiran ketika membaca berbagai referensi. Hanya perlu keberanian dalam mengalihkan setiap gagasan yang tersimpan menjadi sebuah tulisan. 

Selama gagasan tidak dialihkan menjadi tulisan maka tidak akan pernah tercipta hanya akan tersimpan lama di dalam pikiran dan mungkin gagasan tersebut akan hilang bersamaan dengan gagasan-gagasan lain yang datang setiap harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun