Mohon tunggu...
Aji Supeno Bagus Syam
Aji Supeno Bagus Syam Mohon Tunggu... -

saya adalah mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Bina Darma Palembang, Hobi saya berpetualang, jalan jalan yang jauh jauh, sama makan makanan khas suatu daerah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Biduan dan Nenek Marni

5 April 2011   15:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:06 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

OT atau Orgen Tunggal memang akrab dikalangan masyarakat menengah kebawah, OT kadang menjadi satu satunya acara hiburan dalam sebuah Hajatan, mulai dari Khitanan hingga Pernikahan, kecuali kematian sama syukuran naik haji aja yang gak pake jasa OT. Seminggu yang lalu tetangga saya sedang merayakan syukuran anak nya yang sudah Khitanan beberapa waktu sebelumnya. Dan OT jadi bagian besar dalam mengisi acara selain Makan-makan. Nah, sayangnya banyak sekali acara OT yang menimbulkan keributan, termasuk kali ini. Ketika hari menjelang siang, sedangkan biduan belum mendapatkan uang Saweran, terdengar jelas bagaiamana biduan miminta uang saweran dari para undangan yang hadir "Ayo, Mana sawer nya!!". ternyata kata kata itu pun belum berhasil menarik uang dari kantong hadirin. Sehingga si Biduan itu mesti turun panggung dan membujuk beberapa bapak-bapak yang duduk dibagian depan. Ternyata belum ampuh juga cara-cara itu. Klimaksnya si Biduan mulai berjoget seronok dan menggoda seorang tamu dengan goyangannya. Sebagian besar tamu justru tertawa melihat kejadian itu. Tetapi tidak dengan seorang ibu yang ternyata Istri dari tamu yang digoda itu. Dengan raut marah si ibu yang duduk di bagian tengah mendekati Suaminya dan "minta pulang". Saat Rombongan ibu yang marah itu pulang, diatas panggung si Biduan menyampaikan maaf, tetapi diakhir kalimatnya tidak etis "maaf ya bu, pak. Ternyata zaman dulu dan sekarng berbeda. sekarang zaman merdeka" Kejadian itu ternyata tidak membuat kapok dua biduan dengan pakaian tertutup namun ketat itu. Di setiap nyanyiannya selalu terselip kata kata Minta Sawer. hingga akhir acarapun dua biduan itu belum juga mendapatkan uang saweran, Kecuali Nenek ini.

Nenek ini bernama Marni , ia tetangga disebelah rumahku,  umurnya sudah sekitar 80 tahun (kata sebagian orang malah umurnya sudah 100 tahun). Dengan lincah nenek ini joget di panggung. Aksi nenek Marni ternyata membuat beberapa tetangga justru nyawerin si nenek dengan uang beberapa puluh ribu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun