Twitter kini benar-benar telah menjadi sumber informasi alternatif. Di tengah hiruk pikuk dunia politik Tanah Air, layanan microblogging itu memberikan informasi yang tak muncul pada media massa mainstream. Bahkan kerap kali informasi yang muncul melalui Twitter menjadi bahan pemberitaan oleh para jurnalis.
Saya ingin mengangkat fenomena terkini, yaitu ditetapkannya Anas Urbaningrum sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK dalam kasus Hambalang dan beberapa proyek lainnya.
Dalam jagat pertarungan opini, isu Anas Urbaningrum menjadi santapan lezat bagi pseudonym account atau akun anonim.Beberapa akun yang intens, antara lain, @triomacan2000 dan @cuapolitik. Kedua akun ini berada pada titik ekstrem dalam posisinya terhadap Anas, yang kini sudah tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.@triomacan2000 jelas membela Anas, sementara @cuapolitik terus menerus membeberkan informasi yang menghebohkan tentang Anas.
@triomacan2000 sangat yakin Anas adalah korban konspirasi hukum dan politik. Menurut akun ini, kekayaan Anas yang melimpah ruah adalah hasil kerja kerasnya. Bahkan Si Macan menyebut, kekayaan Anas hanyalah sekitar Rp2 miliar.
Bertolak belakang dengan itu, @cuapolitik melansir nilai kekayaan Anas bisa mencapai triliunan rupiah. Anas, menurut @cuapolitik, mendapatkan setoran dari para calon kepala daerah yang akan berlaga di pilkada. Seorang falon gubernur atau bupati dan wali kota bisa setoran Rp10-50 miliar. Bayangkan saja, Indonesia memiliki ratusan kabupaten dan kota.
Kata @cuapolitik, Anas bahkan mendapatkan upeti berupa lahan tambang atau perkebunan dari para calon yang menang. Anas disebutnya memiliki banyak lahan tambang di Kalimantan.Yang menariknya lagi, Anas menyimpan harta kekayaannya itu di banyak tempat, seperti Singapura atau dalam bentuk uang tunai di dalam bunker rumahnya di Duren Sawit.
Lantas, siapa yang berada di balik dua akun tersebut?Untuk @triomacan2000, sudah banyak diketahui adalah Raden Nuh, Syahganda Nainggolan, dan Fakhruddin. Nama yang terakhir adalah mantan Ketua Umum PB HMI. Jadi tidak aneh kalau akun ini membela Anas mati-matian.
Apakah dibayar? Situs Beritasatu.com pernah membeberkan cara @triomacan2000 mencari uang. Silakan Anda boleh percaya atau tidak.Sejauh ini belum diketahui siapa di balik akun @cuapolitik, selain cuap-cuapnya yang terus mengangkat sisi positif tentang Presiden SBY.
Pilihan ada di tangah Anda, hendak mempercayai siapa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H