Mohon tunggu...
aji sasongko
aji sasongko Mohon Tunggu... -

pemerhati isu-isu politik, demokrasi, dan sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rahwana Membela Misbakhun & Emir Moeis

3 Maret 2010   03:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:39 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Para anggota Panitia Khusus Hak Angket Century bisa dibilang pengecut. Hanya berani memburu para birokrat pemerintahan yang tidak memiliki basis massa dan tidak didukung partai politik. Padahal sejatinya, para birokrat itu, seperti Boediono dan Sri Mulyani, adalah intelektual sejati yang konsisten menjaga integritas.

Sebaliknya, ketika para politikus yang terindikasi terlibat dalam kasus Bank Century, seperti Emir Moeis dari PDI Perjuangan dan Misbakhun dari Partai Keadilan Sejahtera, para anggota Pansus memilih tutup mata dan telinga. Malahan dua partai yang getol menyalahkan upaya pemerintah menyelamatkan perekonomian nasional itu buru-buru menyatakan Emir dan Misbakhun tidak bersalah.

Sebuah dokumen yang mengungkap adanya aliran dana kepada Emir Moeis beredar beberapa pekan lalu di kalangan media massa dan di dunia maya. Ada 137 transfer valuta asing ke rekening politisi senior PDI Perjuangan itu. Tercatat pula adanya dolar senilai Rp5 miliar yang diterima Emir selama 2007-2009, sebelum ambruknya Century. Ditambah lagi penyerahan uang tunai valas yang tidak dibukukan di Century.

Sementara Misbakhun, berdasar data yang diedarkan Staf Khusus Presiden Andi Arief pekan lalu, terungkap adanya L/C atau kredit pembiayaan perdagangan dari Century kepada PT Selalang Prima Internasional. Misbakhun yang merupakan inisiator Pansus Century merupakan komisaris utama di perusahaan itu, sekaligus pemilik 99,9 persen sahamnya. Berdasar audit BPK, L/C tersebut melanggar aturan pemberian kredit dan UU Perbankan.

Sikap abai para anggota Pansus ini jelas sangat disesalkan. Ini juga merupakan sikap tidak konsisten terhadap proses penelusuran kasus Century yang meraka gaung-gaungkan untuk mencari kebenaran dan menyelamatkan uang rakyat. Sungguh sikap yang hipokrit. Sikap tersebut tak ubahnya seperti Rahwana yang bermuka sepuluh dalam pewayangan atau Dewa Janus dalam mitologi Romawi Kuno yang bermuka dua. Di satu sisi, para anggota Pansus meneriakkan upaya pencarian kebenaran ke hadapan rakyat. Namun ketika nyata-nyata ada dugaan kejahatan yang terjadi di tengah-tengah mereka, malah ditutup-tutupi.

Sikap Partai Keadilan Sejahtera juga menunjukkan kemunafikan. Selama ini partai yang mengusung nilai-nilai Islam ini menjadikan hasil audit BPK sebagai pegangan utama. Namun dengan membela Misbakhun, sama saja menegasikan audit BPK tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun