Mohon tunggu...
Ferdi RizkiSangaji
Ferdi RizkiSangaji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I love reading

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kearifan Lokal dalam Dunia Pendidikan di Era Moderenisasi

18 Agustus 2024   13:20 Diperbarui: 18 Agustus 2024   13:52 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

- Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di tengah Arus Modernisasi  di Sektor Pendidikan

oleh: Ferdi Rizki Sangaji 

Sikap untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini alias modernisasi merasuk ke dalam kehidupan Indonesia melalui berbagai celah: globalisasi, yaitu kontak atau hubungan secara keterbukaan dengan dunia luar; teknologi yang semakin maju dan berkembang setiap detik dan waktu; perubahan dalam kehidupan sosial; pertumbuhan ekonomi dan industri yang pesat; juga urbanisasi alias perpindahan penduduk yang turut membawa masuk kebudayaan lain ke dalam negeri; serta percampuran penduduk.

Tak hanya berdampak pada kehidupan sosial masyarakat di Indonesia, modernisasi juga memberikan dampak pada dunia pendidikan Indonesia. Meskipun beberapa dampak yang diberikan merupakan dampak yang positif, tetapi dampak yang negatif tetap tidak luput juga.

Pendidikan merupakan kunci utama dalam membentuk pengetahuan karakter, serta pola kepribadian manusia. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok yang perlu dicukupi kebutuhannya. Pendidikan merupakan semacam suplai makanan yang perlu diperhatikan kandungan gizi, nutrisi, dan vitaminnya.

Namun demikian, di era kehidupan yang penuh dengan modernisasi ini, segala gizi, nutrisi, juga vitamin yang terkandung dalam pendidikan, khususnya pendidikan di Indonesia, perlahan mulai tergerus terkikis, kemudian hanyut dan dan dilupakan. Segala gizi, nutrisi, serta vitamin yang terkandung dalam pendidikan Indonesia tidak lain dan tidak bukan ialah kearifan lokal budaya Indonesia itu sendiri.

Mengikuti pendidikan bergaya barat yang berkiblat pada kebebasan tidaklah patut dilakukan. Negeri kita Indonesia amatlah kaya dengan kearifan lokal budayanya, budaya yang agung, budaya yang bermartabat, budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan ketertiban. Budaya Indonesia mengajarkan pendidikan sopan santun, budi pekerti yang baik dan luhur, tata laku, juga peradaban. Budaya Indonesia mengajarkan kearifan serta kebijaksanaan.

Kearifan lokal budaya Indonesia ialah jati diri bangsa Indonesia. Kearifan lokal budaya Indonesia ialah cerminan dari bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia sepatutnya mengikuti pendidikan dari budaya Indonesia itu sendiri. Pendidikan yang berbasis pada kearifan lokal, yang mengajarkan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulu bangsa dari generasi ke generasi. Pendidikan berbasis kearifan lokal tersebut di atas amat diperlukan untuk menghadapi arus modernisasi dan globalisasi yang amat deras sehingga ia tidak menggerus, mengikis, dan menghanyutkan segala gizi, nutrisi, serta vitamin dari pendidikan Indonesia.

Pemerintah, tentu saja, sudah berusaha demi mencegah arus modernisasi dan globalisasi tersebut di atas meggerus, mengikis, dan menghanyutkan segala gizi, nutrisi serta vitamin yang terkandung dalam pendidikan Indonesia. Berbagai macam usaha-usaha telah dikerahkan, seperti: senantiasa memperbarui kurikulum pendidikan dari masa ke masa; mengolaborasikan antara pendidikan dan kebudayaan; serta membuat arus pendidikan di era moderenisasi dan arus pendidikan berbasis kearifan lokal sejalan dalam satu aliran. Namun demikian, segala usaha-usaha tersebut masih belum memberikan hasil seperti yang dikehendaki dan diharapkan.

Menjalankan pendidikan berbasis kearifan lokal di era moderenisasi dan globalisasi tentu tidak mudah, apalagi demi mengembalikannya secara utuh. Begitu banyak halangan dan rintangan yang amat hebat dan kuat yang perlu dihadapi, begitu banyak hal yang perlu dihalau dengan kesungguhan.

Demi hal-hal tersebut di atas, diperlukan adanya persatuan di antara banyak pihak. Diperlukan adanya kesadaran dan tanggung jawab dari pemerintah dan masyarakat umum untuk menghentikan aliran modernisasi di dunia pendidikan. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama demi mengembalikan pendidikan di negeri Indonesia kembali pada pendidikan yang berbasis pada kearifan lokal budaya yang agung dan luhur, berkualitas, serta berintegritas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun