Mohon tunggu...
Aji Saka
Aji Saka Mohon Tunggu... Aktor - Aktor

Penikmat film dan sesekali mengamati politik di negeri ini

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peluang Ganjar sebagai Capres 2024

17 April 2023   09:42 Diperbarui: 17 April 2023   09:51 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemilihan presiden 2024 masih satu tahun lagi, namun baru Anies baswedan yang sudah dideklarasikan oleh tiga partai politik yaitu Nasdem, PKS, dan Demokrat. Adapun kandidat potensial lainnya yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto belum ada kepastian diusung oleh partai apa aja. Namun, Ganjar berpotensi besar akan diusung oleh PDI-P dan Prabowo diusung oleh Gerindra dan PKB. Tiga kandidat ini selalu menempati urutan tiga besar elektabilitas dalam setiap hasil survei-survei lembaga survei. Hasil-hasil survei ini jelas turut mempengaruhi opini publik sekaligus jadi perhitungan partai-partai politik dalam menentukan arah koalisis dalam pencapresan 2024. 

Dalam tulisan kali ini, saya mencoba menganalisis tentang peluang Ganjar Pranowo untuk diusung oleh PDI-P sebagai capres 2024. Sebagaimana diketahui, sampai saat ini PDI-P belum menentukan siapa calon presiden yang akan diusung dalam pilpres 2024. Sebelumnya kandidat yang mencuat adalah Puan maharani dan Ganjar. Namun, karena elektabilitas Puan yang hanya sekitar 1% dalam setiap hasil survei selama setahun ini dan tidak naik-naik, walaupun tim suksesnya sudah memasang baliho dimana-mana di seluruh wilayah Indonesia, maka peluang Puan bisa dikatakan sangat tipis sekali dibanding Ganjar. Meskipun Puan merupakan anak Megawati yang punya hak prerogatif untuk menentukan capres 2024, saya kira Megawati tidak akan segegabah itu mengusung Puan. Tentu, PDI-P tidak akan sekedar jadi penggembira pilpres 2024 dengan kekalahan. PDI-P akan berusaha untuk mencapai hattrick kekuasaan pasca Jokowi lengser. Kecuali, kalo PDI-P mau legowo posisi cawapres, dengan mengusung Puan sebagai cawapres Prabowo. Ini pun peluangnya kecil sekali dan Prabowo sendiri juga belum tentu mau berpasangan dengan Puan yang tingkat elektabilitasnya rendah.

Melihat peluang mengusung Puan yang kecil, besar kemungkinan PDI-P akan mengusung Ganjar Pranowo. Walaupun dalam beberapa kesempatan elit PDI-P sering menegur Ganjar karena dianggap terlalu pencitraan diri di media sosial dan terkesan seolah-olah sudah siap jadi capres 2024, itu semua tidak menyurutkan elektabilitas Ganjar. PDI-P akan mendapatkan tekanan publik melalui hasil survei dan beberapa komentar netizen di media sosial yang mengancam akan meninggalkan PDI-P jika tidak mengusung Ganjar.  

Kekuatan elektabilitas ganjar ini sempat mengalami penurunan ketika politik keikutsertaan tim Israel dalam Piala Dunia U20 di Indonesia. Ganjar dan Gubernur Bali Waya Koster menolak tim Israel karena dianggap tidak sesuai dengan semangat konstitusi. Akibat penolakan ini, akhirnya posisi Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U20 dicabut oleh FIFA.  Batalnya Indonesia jadi tuan rumah piala dunia U20 ini banyak disesalkan oleh banyak kalangan yang akhirnya membuat elektabilitasnya Ganjar turun di bawah Prabowo meskipun masih di atas Anies. Namun, setelah beberapa waktu kemudian, hasil survei terkini yang dilakukan oleh lembaga survei SMRC  elektabilitas Ganjar reborn alias naik kembali mengungguli Prabowo. Ini menandakan bahwa walaupun banyak masyarakat yang kecewa dengan Ganjar karena dianggap ikut menyebabkan Indonesia dicoret sebagai tuan rumah piala dunia U20, rupanya masyarakat masih menganggap Ganjar pilihan terbaik dibanding Prabowo dan Anies.

Oleh karena itu, saya memprediksi bahwa pilihan realistis bagi PDI-P dan Megawati dalam pencapresan adalah mengusung Ganjar Pranowo dibanding kandidat lainnya. Tinggal penentuan siapa cawapres yang akan mendampingi Ganjar yang perlu dinegosiasikan dan dikompromoikan dengan partai-partai lainnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun