Mohon tunggu...
Ajirni
Ajirni Mohon Tunggu... Guru - Guru Produktif ATPH

Saya Ajirni, saat ini aktif mengajar di SMK Negeri 1 Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Saya mengajar mata pelajaran produktif untuk kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. saya ingin terus mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai pelatihan yang dapat membantu saya dapat menerapkan ilmu tersebut untuk mengajar lebih aktif, kreatif dan inovatif sehingga terlaksana pembelajaran yang berpusat kepada murid.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Toxic Teacher

24 September 2023   15:50 Diperbarui: 24 September 2023   16:02 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap guru adalah aset yang dimiliki disekolah masing-masing, akan ada satu kelebihan darinya diantara banyaknya kelemahan. Malah ketika dia mencoba menampakkan seribu kelemahan, tetap saja kekuatan akan sekali-kali mendorongnya untuk membuka diri dan berdampak ke masyarakat sekolah.Toxic adalah racun, tidak layak menjadi panutan karena dapat menghancurkan. Ciri paling dominan adalah suka memberi tugas, suka menghukum, pemarah, tidak peduli dengan kesulitan orang lain,  pilih kasih, susah menerima hal baru dan masih banyak hal negatif lainnya, menjatuhkan nama kita di depan banyak orang, membuat hidup kita tertekan, hingga membuat perasaan kita selalu sedih.

Kekuatan dan toxic bukan layaknya air dan minyak yang sama sekali tidak bisa tercampur. Namun, toxic bisa diminimalisir sekiranya kita berkeinginan.Tekat untuk terus mempelajari hal-hal yang baru akan menjadi obat paling mujarab untuk menyembuhkan toxic ini. Kita tidak menutup diri terhadap inovasi yang terus berkembang.

Sadarlah, bahwa dalam diri kita ada sebuah kekuatan yang bisa dijadikan sebagai penawar racun itu. Bahkan gigi yang tersusun rapi dalam mulut memiliki peran masing-masing, bukan berarti gigi depan yang tugasnya memohon maka tidak akan bisa mengunyah, tapi perannya tidak maksimal jika gigi depan akan diperintahkan untuk mengunyah dan menghancurkan makanan.

So, don't be toxic teacher. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun