Siapa bilang jalan-jalan alias plesiran itu harus ke tempat-tempat yang indah-indah aja, misalnya ke pantai yang biru atau ke sejuknya suasana pegunungan. Mau coba yang sedikit berwisat, kenapa tak coba beberapa tempat di bawah ini… kalau saya sebut, istilahnya “Wisata Makam Dunia”.
Beberapa tempat ini wujud nyata adalah pemakaman. Tapi pemakaman-pemakaman ini punya nilai wisata dari banyak hal, terutama dari sejarah dan keunikannya. Dan berikut adalah beberapa pemakaman yang sering dijadikan tempat tujuan wisata.
Taj Mahal - India
Berada di India, dengan arsitektur yang indah dan menawan. Di dalam Taj Mahal ini bersemayam makam Raja Shah Jahan dan permaisuri tercintanya, Mumtaz Mahal. Taj Mahal dibangun pada masa kekaisaran Dinasti Mughal, sekitar tahun 1600-an. Taj Mahal dibangun oleh Raja Shah Jahan untuk memenuhi janjinga kepada permaisurinya itu. Taj Mahal bisa dibilang sebagai pemakaman cinta yang diwakili Raja Shah Jahan dan Ratu Mumtaz Mahal.
Westminter Abbey – Inggris
Awalnya Westminster Abey adalah tempat pemakaman para raja-raja Inggris dan bangsawan lainnya. Bangunan yang dibangun pada abad ke-10 ini merupakan sebuah gereja gothic yang tersohor di London. Di masa modern, Westminster Abbey dipakai sebagai pemakaman untuk orang-orang besar Inggris seperti IsaacNewton si penemu Teori Gravitasi dan Charles Darwin si penggagas Teori Darwin.
Capuchin Catacombs of Palermo – Italia
Di tempat ini, cara pemakamannnya yang unik. Pada dasarna bangunan ini merupakan biara, hanya saja pada bagian bawah tanahnya dijadikan pemakaman. Tidak seperti pemakaman yang kita kenal, di Capuchin Catacombs of Palermo, jenazah akan dibalsem, diawetkan seperti mumi. Dan uniknya, jenazah itu akan didandani dengan pakaian lengkap dan digantung di dinding. Proses pemakaman seperti ini terjadi pada abad ke-16 sampai ke-18. Di pemakaman ini sudah ada 8 ribu mumi yang bersemayam. Kalau di Indonesia, makam ini hampir mirip dengan kompleks pemakaman Tanah Toraja di Sulawesi Selatan.
Gambar: google
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H