[caption id="attachment_136591" align="aligncenter" width="300" caption="Pasar Semawis Semarang, banyak penjaja makanan"][/caption] Semasa saya kecil dulu, beberapa tahun saya sempat tinggal di Semarang, Jawa Tengah. Satu hal yang masih saya ingat sampai sekarang adalah makanan Semarang atau kulinernya. Berhubung waktu itu saya tinggal di kota, lingkungan saya banyak ditinggali oleh masyarakat dari etnis Tionghoa. Kami, saya dan keluarga bertetangga baik dengan saudara-saudara kita yang keturunan Cina itu.
Beberapa waktu lalu, saya sempat kembali ke Semarang, berkunjung ke tempat saudara dari ayah yang masih ada di sana. Perjalanan ini membangkitkan kembali kenangan saya akan Semarang.
[caption id="attachment_136592" align="aligncenter" width="300" caption="Pedagang sate babi juga ada di Pasar Semawis"][/caption] Sekarang ini, di Semarang, ada satu pasar yang berada di Gang Warung, yang bernama Pasar Semawis. Pasar yang hanya buka pada malam hari di setiap Jumat sampai Minggu ini menyediakan aneka makanan khas Semarang. Uniknya lagi, makanan-makanan yang ada di pasar ini sudah melebur dengan budaya memasak atau makanan dari masyarakat Cina.
Banyak pedagang yang menjual mie di pasar ini. Kemudian ada juga pedagang yang menjual makanan berbahan daging babi. Tapi ada juga lho makanan jowo yang populer di pasar ini, misalnya nasi gudeg, nasi pindang, soto babat, dan lainnya.Sementara untuk minumannya, ada minuman khas Semarang seperti es puter dan wedang kacang.
[caption id="attachment_136593" align="aligncenter" width="300" caption="Jajanan pasar di Pasar Semawis"][/caption] Oiya.. kawasan Pasar Semawis ini dikenal juga dengan Pecinan-nya Semarang. Pasar Semawis memang unik, hampir semuanya berbau Tionghoa, mulai dari makanannya sampai pedagangnya. Lokasinya sendiri, Gang Warung, tak jauh dari Johar Plasa atau Plasa Semarang di Jl. KH. Agus Salim, Semarang.
Di sekitar kawasan Pasar Semawis juga mudah untuk menemui bangunan-bangunan khas berarsitektur Cina, seperti rumah-rumah atau gedung tua dan juga klenteng untuk beribadah. Pembauran budaya Cina dan Jawa sangat terasa di Pasar Semawis ini.
Gambar : www.ggpht.com, www.blogspot.com, www.halosemarang.com Blog saya : http://jurnal-ap.blogspot.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H