Mohon tunggu...
Aji Prast
Aji Prast Mohon Tunggu... -

Suka wisata yang seru.. ikuti perjalanan saya di http://jurnal-ap.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Lezatnya Kuliner Khas Cirebon

18 Oktober 2011   04:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:49 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

[caption id="attachment_136387" align="aligncenter" width="300" caption="Stasiun KA Cirebon"][/caption] Dengan menggunakan kereta api, selama kurang lebih sekitar 4 jam dari Jakarta saya sudah sampai di stasiun KA Cirebon. Perjalanan saya kali ini kebetulan untuk urusan kantor, jadi tak banyak tempat yang saya singgahi untuk urusan jalan-jalan.

Meski tak sempat, plesir di Kota Udang ini, saya masih menyimpang kesenangan karena sukses mencicipi sajian kuliner khas Cirebon yang uenaak tenan, apalagi kalau bukan nasi jamblang dan empal gentong plus empal asem.

[caption id="attachment_136388" align="aligncenter" width="300" caption="Nasi jamblang berbungkus daun jati"][/caption] Oiya.. nasi jamblang itu merupakan nasi yang biasa dimakan untuk sarapan. Biasanya dibungkus dengan daun jati. Konon, nasi jamblang ini sudah mulai dikenal banyak orang sejak tahun 1930. Lauk-pauk yang menemani nasi jamblang juga beraneka macam. Mulai dari tempe dan tahu goreng atau bacem, kemudian ada ikan, daging, serta sate telur. Ehm, kebayang kan enaknya. Harganya juga cukup murah, satu daun nasi jamblang Cuma Rp 5 ribuan, ditambah dengan lauk pauknya, antara Rp 1000 sampai Rp 5000-an, tergantung lauk yang kita ambil.

Di Cirebon sendiri, kalau mau menikmati nasi jamblang banyak tempat atau rumah makan yang bisa dijadikan sasaran. Tapi kebetulan, kemarin saya mampir ke warung makan di daerah Jl. Ciptomangunkusumo. Warung-warung makan penjaja nasi jamblang umumnya buka pada pagi hari, mulai sekitar pukul 6 pagi sampai dagangan habis.

[caption id="attachment_136389" align="aligncenter" width="300" caption="Empal gentong berkuah santan"][/caption] Siang harinya, tak ketinggalan saya coba menu empal gentong dan empal asem. Buat yang punya masalah dengan kolesterol, saran saya sebaiknya hindari makanan ini. Sebab, makanan berkuah ini berisi jeroan atau daging sapi. Empal gentong sendiri biasanya dihidangkan bersama dengan lontong dan kerupuk kulit. Yang membedakan antara empal gentong dan empal asem adalah kuahnya, empal gentong menggunakan santan sedangkan empal asem tidak dan ditambahkan sedikit perasan belimbing wuluh yang asem, rasanya dijamin segerr.

Menikmati empal gentong dan empal asem bisa menuju ke daerah Krucuk dan Plered. Di kedua daerah itu, empal gentong dan empal asemnya tersehor karena rasanya yang enak dan lezat.

[caption id="attachment_136390" align="aligncenter" width="300" caption="Ada tahu dan tauge di nasi lengko"][/caption] Perjalanan wisata kuliner saya di Cirebon juga masih menyisakan cerita lezat lainnya, seperti pertemuan saya dengan nasi lengko dan sate kambing Cirebon yang bikin perut kenyang. Kemudian ada juga “pesta seafood” alias bertemu dengan banyak pedagang makanan seafood kaki lima di alun-alun Cirebon pada malam harinya.

Kuliner Cirebon memang gak ada duanya. Semua makanannya enak dan lezat. Kalau di antara teman-teman ada yang berkunjung ke Cirebon suatu saat nanti, jangan lupa untuk mencicipi makanan-makanan khas Cirebon yang saya sebutkan tadi. Selamat makan.

Gambar : www.blogspot.com Blog saya : http://jurnal-ap.blogspot.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun