[caption id="attachment_157718" align="aligncenter" width="490" caption="Gwang-An Bridge"][/caption] Akhir-akhir ini intensitas hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya makin tinggi aja. Belum lagi tambahan angin kencang yang beberapa kali sempat merobohkan pohon-pohon besar di jalan raya. Kalau pas musim hujan seperti ini, kita yang suka travel terpaksa harus mengurangi kegiatan jalan-jalannya, atau setidaknya menunda sampai musim hujannya sedikit tenang dan bersahabat.
Bicara soal musim, Indonesia punya dua musim yakni musim hujan dan musim panas. Aktivitas wisata kebanyakan masyarakat kita, terutama untuk tujuan dalam negeri, paling sering dilakukan ketika musim panas. Langit yang cerah jadi teman yang baik di kala berwisata di musim panas. Lain halnya kalau musim hujan, dari pada jalan-jalan lebih baik berhangat-hangat ria di dalam rumah.
Tapi, kalau wisata ke negara yang punya empat musim seru kali ya. Korea misalnya, negara di bagian timur Asia itu punya musim semi, panas, gugur, dan dingin atau salju. Saya rasa ada kesenangan tersendiri kalau kita bisa berwisata dengan menyesuaikan kondisi musimnya. Contohnya, kalau lagi musim panas, kita berjemur di pantai, pas musim dingin kita main salju di resort-resort ski, atau ketika musim semi kita jalan-jalan ke kebun raya lihat bunga-bunga indah yang bermekaran, ah, seru banget kayaknya.
Di Korea sendiri juga banyak tempat wisata yang menarik. Bahkan, yang saya baca di situs cnn.com, ada objek-objek wisata seru yang sesuai dengan kondisi musim atau cuaca di Korea. Misalnya seperti yang ada di bawah ini:
Musim Semi
Kyeong-Wha Station, Jinhae
Merupakan lokasi yang ramai dikunjungi turis dan fotografer saat musim semi. Hujan bunga sakura yang turun di jalur kereta api akan sangat terlihat. Di sekitar stasiun Kyeong-Wha sendiri juga banyak bunga sakura yang bertebaran hingga mendekati sungai Yeojwa. Kalau mau foto-foto dengan latar bunga sakura, di sini tempat yang cukup bagus.
Seopjikoji, Jeju Island
Jika pertama kali berkunjung ke Pulau Jeju, disarankan untuk merencanakan perjalanannya agar tidak terlewatkan lokasi-lokasi indah. Salah satu yang terbaik adalah Seopjikoji, sebuah tanjung di pantai yang terkenal karena ketenangan dan romantismenya. Bunga kuning yang bermekaran di musim semi menciptakan warna-warni dengan paduan tanah merah dan langit berwarna biru.Tempat terbaik untuk mengambil foto Sungsan Sunrise Peak dapat diambil di sini. By the way, pemandangan indah Seopjikoji juga telah dimanfaatkan oleh beberapa film dan drama Korea.
Juknokwon, Damyang
Rimbunan bambu padat ini terletak di Damyang, nama lainnya adalah “slow city” yang tersedia bagi semua orang yang bosan dengan kehidupan kota yang sibuk. Delapan jalur jalan setapak menawarkan delapan tema yang berbeda jika kita melaluinya.
Jika Anda perhatikan dengan teliti di antara tanaman bambu, Anda bisa melihat pucuk teh hijau yang tumbuh dari embun yang menetes dari daun bambu, yang dikenal sebagai Jukro tea. Observatorium Juknokwon yang berada di tengah belukarnya tanaman bambu terkadang mengadakan event mencicipi teh.
Boseong Green Tea Field
Sekitar 40 persen teh Korea diproduksi di Boseong, yang juga banyak digunakan sebagai latar belakang drama dan film Korea. Teh hijau spesial (es krim the hijau segar dan green tea pork belly) yang lezat, dan pemandangan spektakuler dari perkebunan teh yang tampak tak berujung merupakan alasan utama banyak pengunjung datang ke Boseong. Festival teh hijau diadakan setiap bulan Mei dan jika di musim dingin, kebun teh dihiasi dengan bola lampu kecil.
The Garden of Morning Calm
The Garden Morning Calm adalah arboretumyang dirancang dengan indah dan seimbang di Gapyeong, yang dikelola oleh seorang profesor hortikultura. Kebun ini memiliki lebih dari 20 tema dan 5.000 berbagai jenis tanaman, dan menyelenggarakan event luminarie (bentukan dekoratif bertabur dengan 6 juta bola lampu LED ) sampai tanggal 1 Maret. Taman dibuka dari pukul9 pagi – 9 malam di hari kerja dan 9 pagi-10 malam pada akhir pekan. Lampu luminarie menyala pada matahari terbenam.Ketika ada luminarie ada, taman dibuka dari pukul 8:30 pagi sampai matahari terbenam. Biaya tiket 8 ribu Won untuk akhir pekan dan hari libur, untuk hari kerja di bulan April sampai November sebesar 7 ribu won, dan Desember hingga Maret sebesar 6 ribu won.
Musim Panas
Seongsan Sunrise Peak
Letusan vulkanik membentuk kawah gunung berapi yang megah ini pada 5 ribu tahun yang lalu di Pulau Jeju. Puncak kawah tersebut sekarang menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO. Puncak tersebut terkenal memiliki banyak keindahan, termasuk spesies tanaman langka. Namun yang utama adalah bagaimana melihat matahari terbit dari atas puncak kawah. Pendakian ke puncak dapat dimulai dari barat laut, untuk mencapai titik tertinggi (180 meter) dibutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Cheongdo Bull Fighting Festival
Merupakan festival adu banteng terbesar di Korea. Festival Cheongdo ini menarik sekitar setengah juta orang setiap tahun. Selain pertandingan besar yang melibatkan 130 banteng, ada kontes seni, seni pengusiran setan oleh banteng, rodeo, dan bahkan pertunjukansihir untuk menghibur orang banyak.
Hyeopjae Beach, Jeju Island
Pantai berpasir putih ini sangat cocok untuk keluarga. Dengan airnya yang dangkal (kedalaman rata-rata 1,2 meter), fasilitas di dekatnya, dan berkemah di hutan pinus di sekitar pantai membuatnya menjadi spot menarik untuk dikunjungi. Hyeopjae juga sangat dikenal dengan kelezatan abalone and conches, yang disajikan segar di restoran makanan laut di sekitar pantai.
Namdae Stream, Muju
Secara tradisional, jembatan Seop(jembatan temporer yang terbuat dari kayu, lumpur, dan cabang-cabang pinus) yang dibangun agar penduduk desa Sungai Namdae dapat meyeberang saat musim dingin sampai musim panas, dan saat hujan deras akan menghanyutkan jembatan tersebut. Lihatlah juga tradisi dahulu kala di jembatan Seop festival, yang merupakan bagian dari the Muju firefly festival dan akan berlangsung setiap bulan Juni.
Poppy Garden, Simhak Mountain, Paju
Pemandangan di Gunung Simhak terlihat seperti lukisan Claude Monet. Di sini merupakan salah satu tempat di mana Anda dapat melihat bunga poppy di Korea.
Musim Gugur
Seryang-Je
Seryang-Je merupakan tempat reservasi alam yang dibangun pada tahun 1969 di Hwasun, merupakan tempat yang terkenal kedua bagi fotografer profesional dan amatir. Di sini akan terlihat kabut halus dan berwarna-warni refleksi dari bunga dan daun.
Daedun Mountain Suspension Bridge
Daedun Gunung terkenal dengan keindahan warna saat musim gugur dan Geumgang Suspension Bridgenya yang setinggi 81 meter. Jembatan merah yang menghubungkan Imgeum Rock dan Ipseokdae membuat kegiatan mendaki gunungnya tampak mudah.
Yongam Temple
Awalnya dibangun pada tahun 552, candi ini mengambil nama dari sebuah batu di dekatnya yang berbentuk seperti seekor naga tapi hancur bersama dengan sebagian besar candi saat pendudukan Jepang. Menurut legenda, pangeran terakhir dari Dinasti Shilla menangis di sini setelah sekilas melihat pemandangan kota kelahirannya. Ia sedang dalam perjalanan ke Gunung Geumgang setelah jatuhnya dinasti. Pada pagi hari, pegunungan sekitarnya candi ini dihiasi oleh lautan awan dan melihat matahari terbit akan membuat mata takjub memandangnya.
Nami Island
Terlepas dari kenyataan bahwa Nami Island adalah tempat bersejarah (pulau dinamai dengan nama Menteri Nami, seorang Menteri Perang pada masa Dinasti Chosun), sebagian besar pengunjung datang untuk berjalan-jalan menyusuri jalan Metasequoia yang terkenal atau melihat di mana Bae Yong-joon dan Choi Ji-woo berdiri atau duduk selama syuting untuk drama Korea yang populer, Winter Sonata.
Naganeupseong Folk Village, Suncheon
Menawarkan rumah-rumah beratap jerami, kantor pemerintahan, penginapan dan benteng, semua dari Dinasti Chosun, tetap sempurna diawetkan dalam bentuk asli mereka di situs seluas 22,6 kilometer persegi ini.
Musim Dingin
Ulsan Rock, Seorak Mountain
Pegunungan yang memiliki 6 puncak berbatu berbentuk 5 guci bernama Crying Mountain atau pegunungan yang menangis. Nama itu konon berawal dari legenda dan catatan kuno yang menyebutkan batu di gunung tersebut menangis sesaat sebelum angin besar datang meniupnya. Cerita lain menyebutkan, sebuah batu berkeliaran mencari Geumgangsan dan menetap di Seoraksan. ketika tidak bisa menemukannya, ia menjadi Ulsan Rock.
Bangwhasuryujeong, Suwon Hwa Seong
Bangwhasuryujeong adalah salah satu dari empat paviliun polygonal di Hwa Seong. Selama Dinasti Joseon, paviliun ini digunakan sebagai pos penjagaan dan tempat untuk pertunjukan keterampilan memanah Raja Jungjo. Sekarang orang-orang menggunakannya untuk memainkan musik tradisional Korea dan puisi. Di sekeliling paviliun ini terdapat kolam-kolam air, pohon-pohon willow dan bunga-bunga.
Inje Smelts Festival
The Inje Smelts Festival atau festival ikan kepala batu inje berlangsung setiap musim dingin di Danau Soyang. Festival ini menawarkan beberapa kegiatan yang menyenangkan untuk keluarga dan pasangan di atas es. Bahkan jika Anda tidak tertarik untuk memancing, dapat menikmati bagian makannya saja. Inje Festival berlangsung pada 28 Januari - 5 Februari, info lengkapnya bisa dlihat di www.injefestival.co.kr
Snow in Taebaek Mountain
Provinsi Gangwon terkenal dengan hujan saljunya yang lebat di musim dingin. Di sini berkendara merupakan hal yang sulit, hujan salju membuat tempat ini menjadi lokasi ski terbaik di Korea. Resort High1 memiliki puncak dengan tinggi 1.345 meter dan tumpukan salju antara resor ski dan snowboard di Korea. The 18th Taebaek Snow Festival akan berlangsung 27 Januari - 5 Februari tahun ini dan akan menampilkan seluncuran salju, arung jeram salju,dan lempar bola salju.
Bulguksa Temple
Merupakan situs bersejarah yang paling terkenal di Korea yang termasuk ke dalam warisan budaya UNESCO. Dua pagoda granit di kedua sisi candi, Dabotap dan Seokgatap, serta Seokguram, buatan manusia gua tepat di atas kuil, menambah kemegahan bangunan yang berusia 1.500 tahun ini.
Bagaimana, menarik bukan? Untuk informasi selengkapnya, teman-teman bisa baca artikel CNN yang berjudul 50 beautiful places to visit in Korea.
Gambar : http://cnngo.com, http://visitkorea.or.kr Blog saya : http://jurnal-ap.blogspot.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H