Mohon tunggu...
Aji Ngumboro
Aji Ngumboro Mohon Tunggu... -

Aji Ngumboro lahir di Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah tanggal 23 Juli 1967. Saat ini tinggal di Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat. Pendiri dan trainer serta motivator Human Talent Management (HUTAMA) Training & Consulting Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Soekarto : Sosok Presiden Idaman

19 Maret 2014   06:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:46 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ya... Anda benar, tidak salah baca, saya juga tidak salah tulis dengan judul di atas. Saya mencermati sampai dengan hari ketiga kampanye, tampaknya sosok presiden yang akan dicalonkan oleh partai politik peserta pemilu lebih menonjol daripada sosok calon anggota legislatif yang ditawarkan partai kepada rakyat pemilih. Tentu sah saja, ketika partai mengusung dan menonjolkan siapa yang akan jadi presiden kalau partainya menang untuk mendongkrak suara pada pemilu legislatif.

Soekarto adalah sosok presiden yang muncul dalam imaginasi saya ketika menyaksikan berita kampanye PDI Pejuangan dan Golkar di televisi. PDI Perjuangan, sejak masih bernama PDI ketika jaman Orde Baru pun sudah terbiasa membawa gambar Presiden Soekarno jika melakukan kampanye. Bahkan karena ketakutan terhadap gambar Presiden Soekarno yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi memori dan nostalgia rakyat terhadap kepemimpinan Soekarno, rezim Orde Baru pernah melarang kampanye dengan membawa gambar Bung Karno.

Setelah rezim berganti, di mana kebebasan demokrasi kita sudah bahkan "lebih" progresif dari kebebasan demokrasi barat, larangan membawa gambar presiden masa lalu tidak lagi menjadi larangan. Inilah kemudian yang antara lain menjadi faktor kemenangan PDI Perjuangan pada Pemilu 1999. Pemilu pertama setelah tumbangnya rezim Orde Baru.

Meskipun saat itu PDI Perjuangan tampil sebagai pemenang pemilu, PDI Perjuangan gagal menempatkan kader terbaik, sang Ketua Umum yang kebetulan adalah keturunan langsung Bung Karno : Megawati Soekarno Putri sebagai presiden RI. Saat itu pemilihan presiden dilakukan oleh MPR, dan dengan konspirasi politik yang dperhalus dengan nama poros tengah, PDI Perjuangan menerima kedudukan sebagai wakil presiden, yang terpilih sebagai presiden adalah Gus Dur. Namun ironisnya, di tengah jalan Gus Dur pun dilengserkan oleh poros tengah, baru Megawati naik menjadi Presiden dengan wakilnya Hamzah Haz dari PPP.

Saat itu Golkar, yang berkuasa selama 32 tahun pada masa Orde Baru menempati posisi kedua perolehan kursi di DPR. Namun trauma Orde Baru membuat Golkar tidak berdaya menempatkan kadernya di pemerintahan. Pada Pemilu 2004 Golkar kembali memenangkan Pemilu, dan PDI Perjuangan menempati posisi kedua perolehan kursi Parlemen. Tetapi lagi-lagi anehnya Golkar hanya mengantarkan Ketua Umumnya Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden, mendampingi Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang diusung oleh Partai Demokrat, yang hanya menempati urutan kelima dalam pemilu legislatif. Memang Pemilihan Presiden pada tahun 2004 untuk pertamakalinya dilakukan secara langsung, tidak oleh MPR.

Pemilu 2009, Partai Demokrat meraih kemenangan Spektakuler sehingga mampu mengantarkan kembali SBY menang dalam Pemilu Presiden untuk masa jabatan terakhir. Dengan kasus korupsi yang mendera Partai Demokrat, bahkan sampai menumbangkan sang Ketua Umum Anas Urbaningrum, banyak pengamat menilai berat bagi Partai Demokrat mengulang sukses Pemilu 2009. Apalagi SBY sudah tidak mungkin dicalonkan lagi, sehingga Partai Demokrat sekarang pun melakukan konvensi untuk menentukan figur pengganti SBY.

Lantas, sosok seperti apa sesungguhnya yang diidamkan oleh bangsa ini? Adalah dua pemimpin besar yang dirindukan sekaligus dibenci : Soekarno dan Soeharto. Soekarno dirindukan karena dengan kempemimpinannya Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan disegani dunia. Dengan kepemimpinannya bangsa ini terinspirasi dan termotivasi untuk berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa-bangsa lain. Dengan semangat Trisakti : Berdaulat di bidang Politik, berkepribadian dalam bidang budaya dan mandiri di bidang ekonomi, Soekarno telah mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang diperhitungkan oleh dunia. Namun Soekarno juga dibenci oleh musuh-musuh politik yang menganggapnye terlalu kiri.

Kemudian Soeharto dengan Trilogi Pembangunannya telah mengantarkan bangsa ini pada stabilitas nasional yang dinamis, pertumbuhan ekonomi tinggi, dan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Dengan Program Pembangunan Lima Tahun (Pelita) yang terarah dan terencana, Soeharto dapat mewujudkan swa sembada pangan. Sehingga harga pangan, sandang dan papan terjangkau oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Namun Soeharto juga dibenci oleh lawan-lawan politiknya karena dianggap korup dan otoriter.

Saya yakin baik Soekarno maupun Soeharto memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun keduanya sesungguhnya memiliki kesamaan : mendahulukan kepentingan rakyat, bangsa dan negara di atas segalanya. Hal ini yang tidak terlihat pada presiden-presiden setelahnya. Kalau Soekarno dan Soeharto sebagai presiden dapat diberi nilai rapor B+, Gus Dur dan Megawati tidak dapat diberi nilai, karena masing-masing tidak genap 5 tahun menjadi presiden, serta Presiden SBY yang menjabat 10 tahun sebagai presiden kalau boleh dibilang tanpa prestasi dan legacy yang menonjol, maka tidak heran jika rakyat kembaii dibangkitkan memori dan nostalgianya dengan sosok Presiden Soekarno untuk Indonesia Hebat, dan sosok Presiden Soeharto untuk Indonesia yang lebih "penak".

Saya sendiri akan memilih Presiden Soekarto, yakni presiden yang merupakan sintesa dari kepemimpinan Soekarno dan Soeharto. Soekarto adalah sosok presiden orisinil Indonesia, nama ndeso, memiliki kemampuan membangun spirit solidaritas seperti Soekarno dan kemampuan membangun ekonomi seperti Soeharto. Tapi dari nama-nama Capres yang sudah ditawarkan oleh parpol, belum ada nama Soekarto. Mudah-mudahan kalau toh tidak ada nama Capres Soekarto, ada Capres yang memiliki sosok Soekarto : Preiden Idaman pilihanku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun