Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wayang-wayang Istana

15 November 2012   06:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:19 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Satu persatu wayang istana dimainkan
Sekalipun wujud dan sosok sang dalang tak pernah tampak
Wayang terlihat bermain sendiri
Sesuai peran yang sudah diberikan

Wayang istana menciptakan goro-goro
Juga kegaduhan, sementara sang dalang terbahak-bahak didalam istana
Durna-durna istana bermunculan
Turut meramaikan pentas wayang

Tidak ada Arjuna disana
Karena sang Dalang lebih suka pada para durna
Manusia dasamuka memainkan perannya
Petatah-petitih sang dalang pun ditembangkan
Oleh pesinden-pesinden yang bersuara sumbang

Wayang istana menciptakan kegaduhan
Layaknya para durna bermuka seribu
Seribu isu pun teralihkan oleh berbagai kegaduhan..
Maka Istana pun selamat dari berbagai tuduhan..

___________
Jakarta, November 2012

Dari sudut gerbang Istana Merdeka

Salam Kompasiana
Ajinatha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun