[caption caption="Foto : detikFinance"][/caption]
Sebetulnya siapa yang sudah sukses melobi PT.Freeport Indonesia (PTFI), Sudirman Said (SS) atau Setya Novanto, kalau nyatanya PTFI tetap akan gali emas sampai 2041. Padahal seharusnya kontrak PTFI akan berakhir pada tahun 2021, baru akan ada perpanjangan 2 tahun sebelum habis masa kontrak (2019). Seperti yang diberitakan satu bulan yang lalu :
Pemerintah menyepakati kelanjutan operasi tambang emas dan tembaga PT Freeport Indonesia di Papua setelah kontrak berakhir pada 2021. Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan keputusan ini diambil sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Keputusan tentang Freeport merupakan keputusan strategis," kata Sudirman kepada detikFinance, saat ditanya kelanjutan operasi Freeport di Papua hingga 2041 sudah sesuai arahan presiden, Senin (12/10/2015).
Apakah dalam hal ini Presiden Jokowi memang sudah memberikan pengarahan yang sesuai dengan keinginan pemerintah kepada Menteri ESDM, Sudirman Said terkait perpanjangan kontrak PTFI ini, atau jangan-jangan SS juga sudah mencatut nama Presiden Jokowi dalam perpanjangan kontrak PTFI ini, atau juga SS salah dalam menterjemahkan arahan Presiden Jokowi.
Kalau melihat dari pernyataan SS diatas, terjadi jauh sebelum kisruh pencatutan nama Presiden dan Wakil presiden oleh SN, yang membuat SS berang sehingga melaporkan SN ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Kalaulah benar, PTFI akan terus menggali sampai tahun 2041, itu artinya sudah ada nota kesepakatan antara PTFI dengan Pemerintah Indonesia, dan lobi-lobi yang dilakukan oleh SN dan kawan-kawan tidak lagi berarti apa-apa.
Lebih jauh Sudirman mengungkapkan, pemerintah dan Freeport Indonesia telah menyepakati operasi jangka panjang dan rencana investasi Freeport Indonesia pasca 2021.
Artinya, sesuai rencana Freeport yang ingin menambang di Grasberg hingga 2041 atau 20 tahun lagi setelah kontrak berakhir pada 2021. Menurut Sudirman, tidak mungkin keputusan ini diambil tanpa arahan dari Presiden Jokowi.(detikFinance)
Jadi apa yang menjadi gonjang-ganjing di media sosial beberapa hari ini hanyalah kegaduhan yang sengaja diciptakan untuk menutupi apa yang sudah terjadi sebenarnya. Jadi wajar saja kalau Menko Bidang Kemaritiman dan Sumber daya, Rizal Ramli mengatakan bahwa SS dan SN.sedang bermain sinetron, keributan yang terjadi merupakan perang antar geng yang berebut pengaruh di PTFI.
Sumber berita :http://m.detik.com/finance/read/2015/10/12/174437/3042587/1034/
Â