Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanaman Kemiskinan

3 Februari 2014   10:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:12 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrasi : Solusinews.com

[caption id="" align="alignnone" width="480" caption="illustrasi : Solusinews.com"][/caption] Menanam dan memelihara kemiskinan sampai saatnya panen tiba, itulah saat bencana saat para pahlawan dan relawan ditebarkan memanen kebaikan diatas penderitaan antara pahlawan dan relawan sudah susah dibedakan . Sudah bukan rahasia kalau kemiskinan dibiarkan ada agar yang kaya semakin terlihat kaya tidaklah disebut kaya kalau tidak ada yang miskin bercocok tanam kemiskinan yang akan dipanen dalam lima tahunan, saat suara simiskin bisa diperjual belikan . Tanaman kemiskinan adalah tanaman abadi yang sengaja dibiarkan tumbuh sengaja tidak dibunuh tanaman kemiskina terus tumbuh seiring kemajuan tanaman peradaban yang sengaja dibiarkan menjadi hiasan . Tanaman kemiskinan adalah tanaman lima tahunan yang menjadi objek para partisan menuai perolehan suara suara kemiskinan, yang diperdagangkan dalam lima tahunan, yang menjadi tontonan para penuai kekayaan . Tanaman kemiskina adalah tanaman abadi yang sengaja dibiarkan menjadi hiasan peradaban manusia manusia tak beradab.. yang menjadikan kemiskinan sebagai objek menuai kemenangan.. . Jakarta 3022014 Salam Kompasiana AJINATHA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun