Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Suara PKS "Pecah Tiga"

1 Agustus 2012   17:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:20 2013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto : jarikmataram.files.wordpress.com

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="foto : jarikmataram.files.wordpress.com"][/caption] Banyak cara PKS untuk menaikkan Posisi Tawar secara politis, salah satunya dengan menggembar-gemborkan bahwa Suara PKS untuk Putaran Kedua PilGub DKI Jakarta terpecah tiga. Ini benar-benar gaya manuver PKS dalam berpolitik. Sah saja sih mau bermanuver dengan cara apa pun, namanya juga politik. Tapi pada kenyataan yang ada, konstituen PKS golongan atasnya memihak pada Jokowi_Ahok, inilah pertanda konstituen kelas atas PKS lebih objektif dalam melihat siapa yang memang pantas menjadi Gubernur DKI. Sementara konstituen PKS golongan bawah, lebih memilih pasangan Foke_Nara. Dari sini bisa dilihat bahwa, golongan bawah PKS ini adalah golongan yang mudah termakan Isu Sara yang berkembang saat ini. Sedangkan golongan yang ketiga lebih memilih Golput atau abstain. Satu sisi saya melihat bahwa PKS bisa mengakomodir pilihan konsituennya secara demokratis, tapi disisi lain jelas ini merupakan hal yang sangat dilematis bagi petinggi PKS. Mengingat adanya kesepakatan dalam Koalisi dengan Partai Demokrat tentunya tidak bisa diabaikan begitu saja. PKS tentunya akan dituntut untuk bersikap jelas dalam menetukan pilihan. Seperti yang dikatakan oleh Sekretaris Jenderal PKS, Anis Matta, belum adanya keputusan akan mendukung kubu siapa, karena partai saat ini tengah membaca arah dari konstituen PKS. “It’s not my war [ini bukan pertempuran saya]," kata Anis. "Bukan berarti kami akan menjadi golput, sebagai sebuah partai politik tentu kami akan menentukan pilihan,” ujarnya melakukan Safari Ramadan di aula serbaguna kompleks perumahan Mahkamah Konstitusi (MK) di Bekasi, Selasa, 31 Juli 2012 malam.Vivanews.com Apakah PKS benar-benar akan melihat arah konstituennya dalam menentukan pilihan, dan tidak mempertimbangkan posisi partai didalam Koalisi. Rasanya tidak mungkin itu dilakukan PKS, yang jelas momentum ini digunakan PKS untuk bermanuver, dan menaikkan Posisi Tawarnya. Suara PKS akan sangat menentukan kemenangan Petahana Foke_Nara, inilah saatnya PKS bermain. Tapi apakah golongan atas PKS bisa diarahkan pilihannya untuk memilih Foke_Nara, lantas siapa yang bisa membuktikan apakah mereka memilih Foke_Nara. Bisa saja setelah diarahkan pun mereka tetap memilih Jokowi_Ahok ? Bagaimana menurut Anda ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun