CATATAN USIL :
Jam 10 pagi saya sampai di Grand Indonesia, menuju ke West Point sambil terus bertanya pada Sekuriti Grand Indonesia. Karena takut sesat dijalan makanya saya terus bertanya.
Sesampainya saya dilantai 3A West Point saya masih ingin bertanya, dimanakah Fountain Atrium. Saya ketemu dengan seseorang yang berseragam seperti sekurity lengkap dgn berbagai atributnya, "Maaf pak mau tanya..fountain atrium mana ya.." dgn sombongnya bapak itu menjawab, "Maaf saya tàmu juga disini.." sambil dia terus ngeloyor.
Lalu gak jauh dari bapak itu saya ketemu lagi sesorang dgn seragam yang sama, belum sempat saya bertanya dia sudah bilang, "Saya sama dengan bapak itu," Akhirnya sy terus berjalan gak jauh dari situ saya sudah melihat atribut Kompasianival, disana pun sudah banyak orang2 yg berseragam seperti bapak2 tadi, barulah saya tahu kalau bapak2 itu Satpol PPnya Kompasianival.
Istilah "Satpol PP Kompasianival" ini saya peroleh dari kompasianer yang merasa menjadi PKL selama acara Kompasianival berlangsung, karena fasilitas tempat penyelenggaraan tidak memadai untuk menampung para kompasianer, sehingga banyak kompasianer yang lesehan dan juga membawa bekal dan memakannya didalam arena, sehingga diusir oleh Sekuriti Kompasianival, sekuriti inilah yang dianggap kompasianer sebagai Satpol PP...aya aya wae.
Memang wajar saja kalau sekuriti tersebut terlihat kurang bersahabat dengan para kompasianer, dan bahkan juga mungkin mereka tidak mengenal Komunitas Kompasiana, karena kemungkinan besar mereka adalah orang-orang yang rekrut oleh perusahaan induk Kompasiana, sehingga nama tempat penyelenggaraan acara itu pun mereka gak Faham.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H