Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sabotase Undangan Pilkada?

18 September 2012   01:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:19 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Melalui tulisan ini saya ingin mendapatkan pencerahan dari rekan-rekan Kompasianer. Pada Pilkada DKI putran pertama, satu minggu sebelum hari pencoblosan saya sekeluarga sudah mendapatkan undangan untuk ke TPS, tapi pada putaran kedua yang akan berlangsung dua hari lagi (20/9/2012), saya sekeluarga belum dapat undangan sama sekali.

Pertanyaan saya :
1. Apakah pada putaran kedua ini memang tidak pakai undangan ke TPS lagi,
2. Apa dampaknya kalau kita tidak di undang dan tidak datang ke TPS.
3. Apakah hak suara kita bisa dimanfaatkan/disalah gunakan oleh pihak lain yg berkepentingan.
4. Apakah ini memang cara untuk mensabotase Pilkada DKI Jakarta yang dilakaukan oleh oknum-oknum yang menginginkan Kemenangan secara ilegal.

Karena setahu saya dimas Orde Baru dulu, cara-cara merampas hak suara warga adalah salah satunya dengan cara seperti ini, bahkan membuat dupilkat kotak suara yang sudah dicoblos sesuai dengan partai yang diunggulkan. Apakah praktik seperti itu sudah terulang lagi, demi mencapai sebuah kemenangan yang memang yidak mungkin bisa dicapai dengan cara yang benar, sehingga menghalalkan segala cara untuk mempertahankan kekuasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun