Disebuah pos Ronda menjelang Ramadhan acapkali dijadikan tempat kumpulnya para tetangga disekitar rumahku. Dan ini biasanya sore hari. Sambil menunggu maghrib. Kadang terjadi perdebatan seru sesuai dengan topik yang lagi hangat sekarang ini. Mulai dari soal Pilkada DKI sampai kepersoalan agama.
Tidak jarang pula debat ini sampai lupa waktu, terlebih lagi kalau memperdebatkan soal agama. Masing-masing berpegang teguh pada argumentasinya, tidak ada yang mau mengalah satu sama lainnya. Yang satu menganggap argumentasinyalah yang paling benar, dan yang lainnya pun menganggap dialah yang lebih tahu soal apa yang diperdebatkan.
Yang hebatnya lagi semua mengakui dirinya muslim yang taat, dan tidak pernah lupa beribadat. Saat datangnya panggilan sholat pun dibiarkan lewat, sekalipun sudah berkali-kali dingatkan ustadz. Memang kadang memperdebatkan agama lebih mudah dari pada mematuhinya. Tidak jarang pula demi mempertahankan pendapat sampai bersitegang otot dan urat.
Biasanya kalau memasuki bulan Ramadhan, perdebatan soal agama pun semakin ramai. Topik perdebatan bisa berubah sesuai dengan situasi kekinian. Perang wawasan dan adu kepintaran meramaikan suasana perdebatan, sehingga tidak peduli sedang Ramadhan yang penting Syahwat untuk berdebat bisa tersalurkan. Adu otot sampai gontok-gontokan bukanlah sesuatu yang aneh bagi mereka, dengan perdebatan mereka mendapatkan kepuasan.
Berdebat soal aqidah, tapi yang disyari'atkan dilalaikan, bicara syari'at, kewajiban pun ditinggalkan. Karena yang dipentingkan hanyalah perdebatan. Itulah sekilas peristiwa menjelang Ramadha yang seringkali ada disekitar kita. Selamat menunaikan Ibadah Puasa, semoga segala amal kebaikan kita dilipatgandakan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H