Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengakuan Ibu

23 Desember 2014   14:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:39 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14192933962108936905

[caption id="attachment_361322" align="aligncenter" width="300" caption="Foto illustrasi : Kreasi Ajinatha"][/caption]

Pada tanah kering kuburmu

aku tatap dengan segenap doa

Aku basahkan dengan air mata kerinduan

Maafkan aku Ibu, karena aku tidak mampu

Membahagiakanmu..

Tapi aku senang..karena Ibu bilang

Aku tidak pernah menyusahkan Ibu..

Pada suatu kita saat kubasuh kaki ibu, saat aku merasa sangat berdosa pada ibu, karena aku tidak merasa mampu untuk memuliakannya. Aku benar-benar merasa bersalah karena tidak mampu memenuhi keinginannya, apa yang aku alami memanglah takdirku, tapi pastinya tidak terlepas dari Ridho Ibu. Aku hanya berharap, dengan membasuh kaki ibu, ibu akan mengampuni segala dosa-dosaku.

Pada sebuah subuh, setelah ibu menunaikan sholat subuh, aku langsung mendudukkan ibu disudut tempat tidurnya, aku dorong sebaskom air dibawah kakinya, lalu aku basuh kaki ibu dengan mengharap pengampunan, saat itu ibu tidak ingin aku melakukan itu, tapi aku tetap memaksa kakinya masuk kedalam baskom, sambil membasuh kaki ibu, aku memhon maaf dan ampunan, dan aku memohon ridhonya dalam setiap langkah kehidupanku, karena aku tahu Ridho Allah Swt, adalah sangat tergantung ridho orang tua, khususnya ridho ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun