Sekarang ini Partai sangat identik dengan Korupsi, tapi korupsi tidaklah identik dengan partai, karena korupsi bukan hanya dilakukan oleh kader partai, korupsi sudah dilakukan oleh mulai dari pejabat rendah sampai ke pejabat tinggi. Kalau kader partai sekarang ini baru ketahuan melakukan tindak korupsi, itu semua bukanlah karena suksesnya KPK dalam membongkar kasus korupsi, itu hanya karena prilaku korupsi itu sendiri yang sudah semakin berani.
Beraninya prilaku tindak korupsi disebabkan karena penerapan dan sanksi hukumnya bisa disiasati. Tidak ada alasan partai untuk tidak melakukan tindak korupsi, karena partai politik itu butuh biaya yang sangat tinggi. Apalagi gaya hidup politisi yang tidak tahu diri, sehingga biaya politikpun semakin tinggi. Sebagai mana di ketahui partai politik itu tidak mungkin bisa hidup kalau hanya mengandal sumbangan politisi 2 juta/bulan, kalau pun ada pengusaha sebagai anggota partai, tidaklah mungkin mau rugi dalam mensubsidi partai.
Bahayanya lagi bila kader partai yang melakukan tindak korupsi, yang jelas tindakan tersebut tidaklah dilakukan hanya sendiri. Prilaku inilah yang semakin menghancurkan negeri ini, karena setiap pejabat yang juga politisi berkewajiban untuk menghidupi partai sebagai bentuk tanggung jawab dan konsekwensi.
Jadi Partai dan Korupsi adalah tali temali yang sudah sangat susah untuk dipisahkan. Dengan cara korupsi partai bisa disubsidi, karena politisi butuh biaya hidup dan gengsi yang tinggi.(Aji)
Madinah, 21 Juni 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H