Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Opera Sabun" Koalisi Partai Sabun

10 Juni 2013   10:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:16 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya cenderung untuk mengatakan bahwa partai yang tergabung dalam Setgab Koalisi itu sebagai partai sabun, partai yang mudah habis karena keadaan. Apa yang mereka pertontonkan sekarang ini tidak lebih hanyalah sebuah "Opera Sabun," terlihat dari luar seolah-olah mereka konflik secara internal, tapi pada kenyataannya didalam mereka tertawa terbahak-bahak karena sudah berhasil membodohi masyarakat dengan opera yang sudah mereka pertontonkan.

Bagaimana mungkin sekelompok partai yang sudah berkomitmen untuk berbagi kavling jabatan akan bertikai, sementara masing-masing sudah tahu sama tahu boroknya, tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya, dan atas dasar semua itulah mereka bergabung dalam Setgab Koalisi. Kalau pun terlihat ada ketidaksamaan persepsi, itu hanyalah bagian dari trik untuk meyakinkan masyarakat, agar masyarakat percaya bahwa mereka memang sedang berbeda pendapat, dan seolah-olah mereka sangat demokratis.

Adalah hal yang aneh, jika dalam koalisi sebuah partai menjadi oposan kelompoknya sendiri, kalaulah bukan sebuah skenario yang sudah diatur secara bersama, tentunya hal tersebut tidak akan terjadi. Hanya partai Sabun yang bisa berprilaku seperti itu, yang mengisi panggung demokrasi dengan cara dan aturannya sendiri, mereka yang membuat aturan dan mereka pula yang melanggarnya sendiri.

Masyarakat sudah sangat Mafhum dengan apa yang dipertontonkan oleh kelompok partai koalisi sekarang ini, masayarkat yang mereka anggap bodoh sudah menjadi pintar karena terus mereka bodohi dengan trik-trik politik yang sangat Katrok dan mudah terbaca. Siapa yang bisa percaya dengan sikap Partai PKS yang mengatasnamakan kepentingan rakyat menolak kenaikan harga BBM, karena pada kenyataannya suara itu pun disinyalir bukan murni suara bulat para pengambil keputusan partai, dan pada akhirnya dibantah sendiri oleh Menteri PKS yang ada dikabinet.

Sikap mencla-mencle seperti ini sudah menjadi sikap keseharian politisi kita, terutama para politisi yang tergabung dalam setgab koalisi, hari ini mereka ngomong apa, esok lusa mereka bantah sendiri apa yang sudah mereka ucapkan. Apakah hal seperti itu tidak pantas dikatakan "Opera Sabun" yang sedang mereka pertontonkan. Itulah ciri-ciri partai Sabun, politisinya Asbun (asal bunyi, asal cuap) tanpa pernah mikir apa yang mereka ucapkan.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun