Sudah lebih dari lima tahun saya menggunakan jejaring sosial Facebook, media ini tidak saja saya gunakan untuk bersosialisasi dan berinteraksi, tapi juga untuk melihat berbagai imformasi yang bermanfaat, makanya saya pun memberikan tautan ke Media Online, sehingga hampir setiap hari saya bisa mengakses berita dari media online lewat facebook.
Semakain banyak tautan media online yang bisa akses, maka berbagai ragam imformasi pun bisa saya baca setiap harinya, sehingga sekarang hampir tidak pernah lagi saya membaca media cetak. Semakin banyak imformasi yang bisa dibaca, semakin pusing juga kepala, karena hampir setiap media online sama berita beritanya, hanya saja ada yang lebih enak dibaca karena bagus cara penyajiannya.
Namun tidak bisa dipungkiri, semakin banyak imformasi yang tebaca, maka semakin pula terprovokasi oleh berita tersebut, makanya sekarang ini kita bisa melihat Indonesia hanya dari FACEBOOK, dan kita pun bisa terbakar emosi karenanya. Setiap imformasi terkini dengan mudah kita ketahui, mulai dari berita diimportnya singkong dari luar negeri, sampai dieksportnya para TKW keluar negeri. Bahkan berbagai kasus korupsi pejabat, sampai dengan skandal para pejabat.
Kadang kita menjadi tahu tentang Indonesia dari hal-hal yang jeleknya saja, padahal Indonesia menyimpan berbagai potensi yang luar biasa, namun hal seperti itu kadang luput dari media, karena berita seperti itu tidak laku dibaca katanya. Berita berbagai skandal pejabat negara sangatlah laku dijual media, sehingga beritanya berhari-hari bisa terus dibaca, berita seperti itu bisa terhenti kalau bisa dinegosiasi.
Kalau melihat Indonesia dari Facebook setiap hari bisa membuata pusing kepala, karen di facebook setiap orang bebas mau bicara apa saja. Buruknya seseorang sangat mudah terbaca, buruknya pemerintah negara ini dngan gambalng mudah terbaca, bahkan hal-hal yang disembunyikan oleh aparat hukum dan yang dibela mati-matian oleh aparat hukum pun mudah terbaca.begitulah kalau melihat Indonesia dari Facebook.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H