Tidak ada alasan yang kuat DPR harus marah terhadap pernyataan Dahlan Iskan, tidak mungkin seorang Dahlan Iskan bicara tanpa bukti, yang mengatakan anggota DPR suka minta jatah/upeti pada pemerintah/BUMN. Pernyataan tersebut memang terkesan menjeneralisasikan semua anggota DPR berprilaku seperti itu.
Memang harus diakui tidak semua Anggota DPR berprilaku seperti itu, tapi berprilaku buruk lainnya, yang sama buruknya dengan meminta upeti. Semestinya anggota DPR melakukan instropeksi diri, karena hampir sebagian besar anggota DPR berprilaku buruk, mulai dari korupsi, kolusi, meminta upeti, menjadi calo dan mafia proyek pemerintah, menonton video porno saat paripurna, main game disaat paripurna dan masih banyak lagi prilaku buruk lainnya.
Pandangan masyarakat terhadap Lembaga DPR sudah sangat negatif, dan pandangan itu hanya bisa diubah oleh anggota DPR sendiri, bukan masyarakat yang harus merubahnya. Kalau Dahlan Iskan sampai melontarkan pernyataan demikian, tentu hal tersebut disebabkan oleh akumulasi kejengkelan Dahlan terhadap oknum-oknum di DPR yang memang sudah keterlaluan, sehingga terlontarlah ucapan yang terkesan menjeneralisasikan DPR.
Untuk apa DPR harus memanggil Dahlan Iskan hanya karena pernyataan tersebut, karena dengan demikian DPR dianggap masyarakat semakin tidak bijak dalam menerima kritikan Dahlan Iskan. Yang harus dilakukan DPR justeru adalah, mencari tahu siapa saja anggota DPR yang meminta jatah/upeti pada BUMN tersebut, kalau pun dicari tahu pastilah jumlahnya banyak.
Anggota DPR meminta Jatah atau Upeti pada Direktur BUMN atau pejabat eksekutif itu sudah menjadi rahasia umum, dan tidak perlu ditutup-tutupi. Seperti yang diceritakan seorang teman saya yang tidak ingin disebutkan namanya, Seorang Direktur BUMN dalam rapat dibentak-bentak, tapi setelahnya ditoilet sidirektur BUMN pun disuruh memberi sumbangan pada oknum anggota DPR. Ulah seperti inilah yang sering terjadi, lain dimuka dan lain pula dibelakang.
Memusuhi seorang pejabat yang sedang disukai rakyat banyak, sama halnya dengan melempar kotoran kemuka sendiri. Itulah yang harus diwaspadai oleh DPR, karena rakyat lebih percaya apa yang dikatakan oleh Dahlah Iskan ketimbang pembelaan DPR. Harus diakui DPR sudah cacat sejak dalam kandungan dimata rakyat. DPRlah yang harus memperbaiki citranya sendiri, dengan merubah prilaku dan sepak terjang anggota dewannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H