Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Katakan Tidak" yang Tidak Bisa Tidak

4 Februari 2012   00:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:05 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya Partai Demokrat tidak bisa mengatakan TIDAK pada Korupsi, dan terbukti beberapa kadernya tersandung kasus korupsi, memang kata "Tidak" itu tidak bisa hanya sebatas ucapan, kalau itu sebuah komitmen, maka dibutuhkan konsisitensi untuk mematuhinya, ternyata "Katakan Tidak Pada Korupsi" yang dijadikan slogan Partai Demokrat, baru hanya sebatas slogan, belum menjadi komitmen partai demokrat. Semakin kita katakan tidak, semakin besar godaan untuk melakukannya, padahal seharusnya dengan mengatakan tidak, maka semakin kuat untuk melawannya. "Katakan Tidak" seharusnya Tidak bisa Tidak, bukan tidak hanya dibibir saja. Kalau kita melihat propaganda Politik Partai Demokrat, atau kader demokrat melihat kembali propaganda yang pernah mereka buat dan mereka peragakan secara beramai-ramai, mulai dari SBY, Andi malarangeng, Edhie Bhaskoro Yudhoyono, Angie bahkan sampai Ketua Umum Demokrat sebagai bintang iklannya, tentunya mereka akan malu sendiri dengan propaganda politik yang hanya untuk pencitraan. Sekarang ini, Partai Demokrat sudah di Ujung Tanduk, itulah yang dikatakan Ulil Abshar Abdala, Ketua Pusat Pengembangan Strategi Kebijakan DPP Partai Demokrat, seperti yang saya kutip pada Kompas.com: "Akhir-akhir ini, terkait dengan kasus Nazaruddin di KPK, banyak terpaan kembali menghantam Demokrat. Salah satu solusi dalam menangani masalah partai ini adalah kita serahkan sepenuhnya pada Dewan Pembina untuk melakukan langkah-langkah terbaik dalam menyelamatkan partai," ujar Ulil di Jakarta, Jumat (3/2/2012) Memang hanya sikap dan Tindakan Tegas SBY yang bisa menyelamatkan Partai Demokrat dan Pemerintahannya. Maraknya kasu korupsi yang melibatkan kader Partai Demokrat, tentu sangat mempengaruhi stabilitas pemerintahan SBY-Boediono, karena sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat, tentu persoalan ini akan sangat menguras tenaga dan pikiran beliau sebagai orang yang bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan partai tersebut juga pemerintahannya. Hanya lawan politik SBY yang menginginkan situasi seperti ini, sebagian besar masyarakat tentunya sangat mengharapkan semua kan berlangsung dengan baik sampai 2014, tapi apakah SBY sendiri mampu mengatasi semua ini ? semua terpulang kepada SBY dan pemerintahannya, juga para kader partai demokrat. Sekuat apapun lawan politik SBY menggoyangnya, kalau SBY tetap konsisiten pada tujuan awalnya menjadi Presiden Republik indonesia, maka beliau akan mampu melewati semua cobaan ini, semua terpulang kepada kesungguhan dan keinginan SBY untuk menyelesaikan semua permasalahan, baik yang ada di internal demokrat, maupun yang ada didalam pemerintahannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun