Negara yang dibangun dari tetesan darah dan keringat para pejuang rakyat semesta, hancur dan porak poranda seketika, tatanan sosial serta moral masyarakatnya oleh orang-orang yang dikuasai ambisi dan kekuasaan, yang mereka pikirkan hanyalah bagaimana mempertahankan kekuasaan dan mencapai kepentingannya, tidak lagi peduli bagaimana memperbaiki dan memperjuangankan bagaimana nasib bangsa ini dimasa depan.
Orang-orang pintar dengan pendidikan dan keahlian yang dimilikinya, bukan mempergunakan kepintarannya untuk memajukan bangsa ini, memperoleh kedudukan penting hanya untuk mencapai tujuan dan kepentingannya, membodohi dan membohongi rakyat dengan segala kelicikannya. Sungguh orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang tidak mensyukuri anugerahNya. Â Menduduki jabatan, dan menerima jabatan tidak sebagai amanah, tapi dijadikan kekuasaan untuk menguasai dan merampas hak-hak rakyat yang bukan menjadi haknya.
Ditakdirkan menjadi pemimpin tapi tidak memimpin untuk kemaslahatan rakyatnya, juga tidak mengayomi rakyatnya seperti layaknya kepemimpinan yang seharusnya. Rakyat dibohongi dengan bwrbagai tipu daya, dan juga ucapan-ucapan yang hanya manis dibibir saja.  Kalaulah negara ini akan hancur terpecah belah, hanya karena dikelola dengan cara yang sal ah, sungguh akan menangis para arwah pahlawan yang sudah meneteskan keringat dan daranya untuk kemerdekaan Republik ini, sungguh kita telah berkhianat pada amanat yang sudah kita terima. Rusaknya persatuan dan kesatuan bangsa hanya dikarenakan tidak meratanya kesejahteraan, yang kaya semakin kaya, dan yang miskin terus saja miskin.
Seorang pemimpin yang berkuasa, ada baiknya menyadari, kalau memang tidak mampu merubah kehidupan bangsa ini kearah yang lebih maju, lebih baik jangan menjadi pemimpin, jadi saja rakyat biasa dan tetap mengabdi pada bangsa dan negara. Negara ini membutuhkan seorang pemimpin yang berani, yang mampu membawa bangsa ini keluar dari jurang kemiskinan, yang mampu menjadikan bangsa ini bangsa yang mandiri, bukan bangsa yang hidup dari belas kasihan bangsa lain.
Jangan lagi biarkan bangsa asing menguasai kekayaan alam Indonesia, bawalah masyarakat dan bangsa Indonesia  untuk tampil menjadi masyarakat dunia, menjadi pemimpin jangan memperkosa hak-hak rakyat sendiri, dan memperkaya diri sendiri. Pemimpinnyq maju, rakyatnya pun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H