[caption id="attachment_93038" align="aligncenter" width="300" caption="Koleksi pribadi"][/caption]
Bagaimana aku tidak menangis
Aku melihat yang mencuri bukan lagi karena tidak mampu
Mencuri sudah menjadi bagian dari kesenangan
Yang sudah cukup tapi terus merasa tidak berkecukupan
Yang kekurangan semakin kehilangan kesempatan..
-
Belum ada tanda-tanda perubahan
Sekali pun musibah dan bencana terus didatangkan
Tidaklah dianggap sebagai peringatan
Menguras kekayaan alam dan merusaknya
Juga bagian dari kesenangan
Dijadikan kesempatan untuk menumpuk kekayaan
-
Alam berteriak tidak lagi didengarkan
Murkanya alam sudah dianggap biasa
Tidak lagi dianggap Murkanya pemilik jagat raya
Yang senang terus asyik dengan kesenangannya
Dan yang sengsara pun tidak bisa berbuat apa-apa
Aku pun sudah kehabisan Airmata...
-
Yang lebih membuat aku masih menangis Hutangku jauh melampaui kemampuanku untuk membayarnya Membayar cicilan bunganya pun aku tak mampu Sementara pemimpinku mabuk dengan kemewahan Sebagian Negeri ini sudah tergadaikan.. Aku negeri para pemimpi...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI