Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Indonesia Bukanlah "Sejengkal Tanah"

25 November 2014   14:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:55 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayolah..Indonesia bukanlah hanya sejengkal tanah

Tanpa tumpah darah Indonesia sudah habis terjajah..

Kini..katanya Indonesia sudah merdeka

Merdeka dari penjajahan asing tapi tidak dari bangsanya sendiri

.

Ayolah teriakkan lagi pekik merdeka..

Biar Indonesia benar-benar merdeka

Merdeka dari kemiskinan juga merdeka dari kebodohan

dan merdeka dari orang-orang yang tidak memiliki kemerdekaan

.

Indonesia yang gemah ripah bukanlah hanya sejengkal tanah

Pada tanah-tanah basah yang berpeluh,  penuh keluh kesah

Jejak langkah yang tertinggal hanya sepenggal

Riuh rendah teriakan amarah lamat-lamat terlumat

Bergepok-gepok sogokan yang teronggok disudut parlemen

.

Dari sanalah mata air kemunafikan

Dan disanalah tempat membuang air cucian

Dan disana jualah teronggok banyak kotoran

Yang menebarkan bau-bau penuh kebencian..

.

Ayolah pekik merdeka agar kita benar-benar merdeka

Merdeka dari segala bentuk kekejian juga permusuhan

Merdeka dari segala pikiran untuk saling menghancurkan

Karena kita harus benar-benar merdeka dari penjajahan sendiri

.

Jakarta, November 2014

Salam Ajinatha

Sumber illustrasi : anak-kreatif-bangsa.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun