Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Anggaran Pendidikan" Kok untuk Miyabi

25 September 2012   03:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:46 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Besarnya anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk sektor pendidikan, tidak menjamin perbaikan dunia pendidikan kita. Perbaikan fisik tidak menyentuh pembangunan moral tenaga pendidik dan pelajar. Terbukti dari semakin brutalnya perkelahian antar pelajar, dan tersusupinya LKS oleh gambar porno Miyabi, adalah bentuk lemahnya pengawasan terhadap dunia pendidikan.

Padahal seharusnya besarnya anggaran tersebut untuk meningkatkan kualitas kurikulum, peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, agar para pendidik bisa membuat formulasi cara mendidik murid menjadi lebih baik. Meningkatnya kesejahteraan para tenaga pendidik, ternyata bukanlah jaminan agar mereka lebih fokus pada program belajar mengajar, lemahnya pengawasan terhadap akhlak dan budi pekerti muridlah yang menyebabkan pelajar menjadi brutal dan liar diluar sekolah.

Lolosnya buku LKS yang disusupi oleh gambar bintang porno Miyabi, adalah bentuk lemahnya pengwasan kemendikbud terhadap materi buku yang didistribusikan kesekolah-sekolah, tidak adanya kualiti kontrol didinas pendidikan, sehingga ketika buku tersebut didistribusikankan tanpa dicek terlebih dahulu isi dan materi buku tersebut.

Seharusnya Kemendikbud bisa mengambil tindakan tegas secara hukum bagi penerbit dan yang merancang isi buku tersebut, karena merekalah yang paling bertanggung jawab disamping juga pejabat di kemendikbud. Kalau saja distribusi buku LKS itu terkontrol melalui mekanisme yang benar, tidak akan terjadi hal penyusupan konten porno dalam buku LKS tersebut.

Apakah ini bisa terjadi dikarenakan memang ada pihak luar yang mencoba menyusup untuk mengganti konten buku tersebut ? Tentunya hal ini harus dilakukan penyelidikan secara intensif, dan yang lebih penting adalah, motif dari tindakan memasukkan konten pornografi kedalam buku LKS, karena hal ini sudah berulang terjadi. Apakah memang ada skenario untuk merusak generasi kita dengan cara demikian ? Kemendikbud tidak bisa hanya duduk manis menyikapi hal ini, karena ini sudah merupakan ancaman bagi generasi kita didunia pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun