Padahal, dengan profesi mereka saat ini saja mereka sudah sangat terhormat, tapi hanya karena godaan rupiah bahkan mungkin dollar, mereka bisa melampiaskan kebenciannya terhadap Ahok dengan kesumat.
Semakin mereka mengumbar ketidaksukaannya terhadap Ahok dimedia, semakin pula kedok mereka sebagai buzzer kartel mafia migas akan terkuak. Untungnya Ahok tidak merespon serangan mereka.
Ahok memang tidak perlu menanggapi noise yang mereka ciptakan, Ahok harus tetap fokus pada tugas dan tanggung jawabnya sebagai Komisaris Utama Pertamina. Ahok harus buktikan, apa yang mereka tuduhkan tidaklah benar.
Serangan para buzzer kartel mafia migas bukan cuma menyerang Ahok, tujuannya juga untuke menyerang Jokowi sebagai orang yang menunjuk Ahok untuk menduduki jabatan Komisaris Utama Pertamina.
Buzzer ini pada waktunya akan kehabisan amunisi, karena mereka tidak cukup punya amunisi buat menyerang Ahok. Amunisi mereka cuma kasus-kasus lama Ahok yang tidak pernah ada kejelasannya secara hukum.
Selain daripada itu, mereka tidak mempunyai amunisi yang memadai untuk menyerang Ahok. Lihat saja argumentasi yang mereka kemukakan kemedia dari hari kehari cuma itu-itu saja.
Harusnya, kartel mafia migas sudah bisa menyetop mereka sebagai buzzer, karena serangan yang mereka lakukan terhadap Ahok tidak efektif. Buang-buang duit bayar buzzer seperti itu, serangannya tidak tepat sasaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H