Jurus mukul semak ala Jokowi memang tergolong efektif, begitu semaknya dipukul, ularnya keluar semua. Jurus ini selalu digunakan Jokowi untuk melihat sumber masalah dari berbagai persoalan.
Jurus inilah yang digunakan Jokowi di BUMN, saat Menteri BUMN Erick Thohir ingin membenahi beberapa perusahaan BUMN yang bermasalah, dan belum memiliki direktur.
Erick Thohir memanggil Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) ke Kementerian BUMN beberapa hari yang lalu, tidak terlepas dari peranan Jokowi.
Cukup dengan menggunakan tangan Ahok untuk memukul 'semak' di BUMN, ular-ularnya langsung keluar semua.
Begitu mudah Jokowi mengidentifikasi, siapa yang menjadi 'biang kerok' yang tidak menginginkan ada perubahan di beberapa perusahaan BUMN.
Sengaja semuanya digantung imformasinya, di posisi mana Ahok akan ditempatkan. Begitu diisukan akan ditempatkan di Pertamina ularnya keluar semua.
Semua tahu, dan sudah menjadi rahasia umum kalau di Pertamina itu sarangnya mafia migas. Untuk memberantas mafia migas, sangat dibutuhkan sosok yang tegas tanpa mengenal kompromi.
Penempatan Ahok di Pertamina belumlah pasti, tapi respon yang muncul dengan mudah bisa diketahui Jokowi. Alasan berbagai pihak keberatan menerima kehadiran Ahok dilingkungan BUMN pun sudah terdeteksi.
Dengan demikian, akan sangat memudahkan Erick Thohir mengidentifikasi sumber-sumber masalah yang sedang dihadapinya dilingkungan BUMN dibawah kementriannya.
Sebuah kerjasama yang cerdas antara Presiden Jokowi dan Menteri BUMN, Erick Tohir. Kegaduhan yang diakibatkan dengan munculnya nama Ahok untuk mengisi jabatan direksi/Komisaris, adalah sebuah reaksi negatif yang harus segera direspon.