Saya teringat sebuah kata-kata bijak yang sangat Pas untuk dikaitkan dengan Investasi Bodong, yang kembali memakan korban. Padahal yang seperti ini sudah sering terjadi.
"Jika ingin menguasai orang bodoh, bungkuslah sesuatu yang batil dengan agama"
Saya sangat yakin, mereka yang menjadi korban Investasi Bodong Kampoeng Kurma, bukanlah orang-orang bodoh, yang membuat mereka tertipu hanya karena tidak mencermati apa yang ditawarkan.
Secara nalar, mereka merasa sudah tepat menginvestasi uangnya, karena dijanjikan dengan balutan agama yang sangat meyakinkan. Investasi syari'ah dan tanpa Riba.
Modus yang digunakan PT Kampoeng Kurma menawarkan investasi kepada masyarakat dengan menjual kavling. Nah kavling itu akan ditanami kebun kurma yang hasilnya akan dibagikan kepada pemilik kavling.
Namun setelah berjalan sejak awal 2018 ternyata belum ada pohon kurma yang ditanam. Kemudian mereka yang mau mengambil kembali investasinya tak kunjung diberikan perusahaan.
Yang membuat para korban Investasi Bodong ini mau menginvestasikan uangnya, karena promosinya yang menggunakan tokoh-tokoh agama Yang sangat dikenal masyarakat.
Seperti dilansir Detik.com, salah satu korban Irvan Nasrun mengaku tertarik lantaran konsepnya yang berlabel syariah. Perusahaan juga ternyata memanfaatkan gelombang massa umat Islam pada saat kejadian 212 dan 411.
"Jadi mereka memanfaatkan ghirah (semangat) umat Islam setelah kejadian 212 dan 411. Setelah 212 banyak bermunculan yang berbau syariah," ujarnya kepada detikcom, Senin (11/11/2019).
PT Kampoeng Kurma juga memanfaatkan tokoh-tokoh agama seperti Syekh Ali Jaber dan Ustaz Arifin Ilham. Irvan pun menunjukkan adanya rekaman video di Youtube ketika kedua tokoh agama itu membicarakan Kampoeng Kurma.
Artinya, pelaku penipuan investasi bodong ini sudah sangat mengenal karakter umat Islam Indonesia, yang sangat mudah dirayu atas nama agama. Segala hal yang berbau agama pasti akan membuat mereka tertarik.