Di tengah serangan bertubi-tubi yang dihadapi Gubernur Propinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, ada sesuatu yang memberikan harapan besar tentang sebuah pengakuan terhadap keberadaan dirinya.
Partai Nasional Demokrat atau NasDem memberikan Panggung kehormatan kepada Anies Baswedan, pada pembukaan Kongres NasDem II, di Jiexpo, Jakarta Pusat, Jum'at 8 November 2019.
Panggung yang seharusnya diperuntukkan pada Presiden Jokowi, secara Istimewa diserahkan pada Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta. Seperti biasa, pembukaan Kongres Partai adalah jatah Presiden untuk berpidato.
Inilah yang dianggap berbagai kalangan sebagai sebuah sinyal, "Anies Baswedan Masa Depan Surya Paloh, Jokowi dianggap sudah selesai".
Surya Paloh selalu punya cara untuk menghibur Anies Baswedan yang tengah menjadi titik serangan yang bertubi-tubi, akibat bocornya usulan anggaran RAPBD DKI Jakarta kepublik.
Momen yang diberikan tersebut dimanfaatkan Anies secara maksimal, dengan pidato politik yang bernuansa Gubernur rasa Presiden, tidak sama sekali bernuansa pembukaan sebuah Kongres Partai.
Surya Paloh tentunya punya kepuasan tersendiri dengan menghadirkan Anies Baswedan di pembukaan Kongres II Partai NasDem tersebut, dan kebetulan tidak dihadiri oleh Presiden Jokowi.
Sinyal Anies Baswedan adalah Masa Depan Surya Paloh dan NasDem sangat jelas dalam pembukaan Kongres tersebut, Anies pun pastinya sangat berbunga-bunga, karena diberikan "Panggung Besar" oleh Surya Paloh.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menduga, apa yang dilakukan Surya Paloh tersebut adalah bagian dari manuver politik, akibat dari kekecewaanya terhadap Presiden Jokowi dan Koalisi Pemerintah.