Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

William Bilang Anies Gubernur Amatiran, Awas Nanti Bisa "Di-Ahok-kan"

7 November 2019   15:29 Diperbarui: 7 November 2019   15:46 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana lantang menyebut Anies Baswedan sebagai gubernur yang amatiran. / Foto: Mata Najwa via Tribunews

Kalau melihat sikap kritis dan gaya bicaranya William sama Persis dengan Ahok. Keberanian dan sikap apa adanya juga begitu. Hanya saja, William boleh bicara lantang, tapi harus tetap hati-hati, dan tetap jaga etika.

William harus belajar dari pengalaman Ahok, yang terlalu berani dan bahkan sangat frontal. Pada akhirnya dia menjadi titik perhatian, dan dicari-cari kelemahan dan kesalahannya.

Prospek William untuk menjadi seorang politisi yang handal dan berani masih panjang, jangan sampai karena hal-hal yang sepele nantinya malah blunder, dan merugikan karir politik William.

Saya begitu mencemaskan ucapan William Aditya Sarana seperti yang dikutip TribunewsJakarta.com dari YouTube Mata Najwa, pada Kamis (7/11/2019). Dimana William sangat lantang menyerang Anies Baswedan.

Pria berusia 23 tahun itu juga mengatakan Anies Baswedan alergi terhadap transparansi.

"Ada dua point yang ingin saya sampaikan, yang pertama Pak Gubernur Anies Baswedan ini adalah Gubernur yang amatiran," ujar William.

"Yang kedua Pak Gubernur Anies Baswedan ini adalah yang alergi terhadap transparansi," imbuhnya.

Hal tersebut disampaikan William Aditya Sarana saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa, pada Rabu (6/11/2019).

Menurut saya pernyataan Wiiliam tersebut terlalu lantang, memang secara usia William masih sangat muda, jadi cara bicaranya yang apa adanya tersebut, representasi dari ketidakpuasannya melihat keadaan yang dianggapnya tidak ideal.

William harus ingat, pendukung Anies Baswedan itu adalah kelompok yang juga menyerang Ahok secara bertubi-tubi, jangan sampai William juga di "Ahokkan" oleh kelompok yang sama.

Saat ini William memang sedang menjadi Bintang di DPRD DKI, tapi juga sekaligus akan menjadi sasaran tembak bagi kelompok yang merasa dirugikan oleh sikap kritisnya tersebut.

Sangat perlu William berkaca pada kejadian yang diterima oleh Ahok, dan itu pelajaran yang berharga dan perlu difahami oleh William. Orang-orang yang tidak senang padanya bisa melakukan apa saja, seperti yang dialami Ahok.

William juga membeberkan alasannya mengapa dia mengatakan Anies Baswedan sebagai Gubernur amatiran. Ia menyebut Anies Baswedan tak paham soal proses penggaran APBD yang benar.

"Kenapa saya bilang amatiran? Karena Pak Anies Baswedan ini tidak paham soal proses penggaran dengan baik," kata William Aditya Sarana.

"Karena kenapa? di DPRD itu di bulan Juli kami diberikan KUA-PPAS itu Rp95 triliun,"

"Lalu pada pembahasan di banggar menjadi Rp89 triliun ada pengurangan Rp 6 triuliun," Lihat sini

Terkait ucapannya yang bilang Anies alergi transparansi, karena Anies dianggap tidak ingin meng-upload anggaran agar bisa diakses publik, sementara ASN Pemprov DKI menurutnya mendukung untuk Tranparansi, tapi Anies tidak mendukung.

"Yang kedua kenapa saya bilang alergi transparansi? karena harusnya dokumen RAPBD 2020 ini sudah di unggah ke website," ujar William Aditya Sarana.

"Dan terkahir saya mengatakan PNS dan ASN sudah memiliki niat untuk transparan tapi Pak Anies Baswedan ini saja yang enggak mau," imbuhnya.

Bukan cuma itu, William juga memberikan ancaman kepada Anies Baswedan, agar segera mengunggah RAPBD ke Website DKI. Dia memberikan tenggat waktu samapai tanggal 11 Nopember 2019.

Bisa dipahami apa yang menjadi aspirasi PSI ini, namun sebaiknya aspirasi yang baik tersebut harus disampaikan dengan cara-cara yang beretika, agar tidak menuai tindakan balasan dari pihak-pihak yang tidak bisa menerima sikap dan perilaku William secara pribadi.

Belajarlah dari apa yang dialami Ahok, sampai saat ini karirnya terhambat oleh kasus hukum yang pernah dialaminya. Untuk menjadi pejabat publik pun Ahok tersandung oleh aturan dan Undang-Undang yang berlaku di Republik ini.

Silakan lihat video di bawah ini:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun