Kalau melihat sikap kritis dan gaya bicaranya William sama Persis dengan Ahok. Keberanian dan sikap apa adanya juga begitu. Hanya saja, William boleh bicara lantang, tapi harus tetap hati-hati, dan tetap jaga etika.
William harus belajar dari pengalaman Ahok, yang terlalu berani dan bahkan sangat frontal. Pada akhirnya dia menjadi titik perhatian, dan dicari-cari kelemahan dan kesalahannya.
Prospek William untuk menjadi seorang politisi yang handal dan berani masih panjang, jangan sampai karena hal-hal yang sepele nantinya malah blunder, dan merugikan karir politik William.
Saya begitu mencemaskan ucapan William Aditya Sarana seperti yang dikutip TribunewsJakarta.com dari YouTube Mata Najwa, pada Kamis (7/11/2019). Dimana William sangat lantang menyerang Anies Baswedan.
Pria berusia 23 tahun itu juga mengatakan Anies Baswedan alergi terhadap transparansi.
"Ada dua point yang ingin saya sampaikan, yang pertama Pak Gubernur Anies Baswedan ini adalah Gubernur yang amatiran," ujar William.
"Yang kedua Pak Gubernur Anies Baswedan ini adalah yang alergi terhadap transparansi," imbuhnya.
Hal tersebut disampaikan William Aditya Sarana saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa, pada Rabu (6/11/2019).
Menurut saya pernyataan Wiiliam tersebut terlalu lantang, memang secara usia William masih sangat muda, jadi cara bicaranya yang apa adanya tersebut, representasi dari ketidakpuasannya melihat keadaan yang dianggapnya tidak ideal.
William harus ingat, pendukung Anies Baswedan itu adalah kelompok yang juga menyerang Ahok secara bertubi-tubi, jangan sampai William juga di "Ahokkan" oleh kelompok yang sama.