Berbicara soal matahari kembar sebetulnya bukan cuma baru sekarang ini adanya. Pada periode pertama pemerintahan Jokowi, sudah ada matahari kembar.
Dikatakan matahari kembar, karena ada dua kekuatan kekuasaan yang sama membayangi pemerintahan Jokowi saat itu. Kalau sekarang dibilang akan ada matahari kembar dalam pemerintahan Jokowi, itu baru sebatas prediksi.
Matahari kembar diperiode pertama pemerintahan Jokowi, sama kuat pengaruhnya. Namun diperiode kedua pemerintahan Jokowi sekarang ini, meskipun masih ada, tapi Salah satunya sudah berhasil dilemahkan oleh matahari kembarannya.
Dalam pengamatan saya, Megawati dan Surya Paloh, adalah "matahari kembar" yang sangat berpengaruh terhadap kekuasaan Jokowi, terutama diperiode pertama.
Tapi sejak Megawati merangkul Prabowo, mau tidak mau, secara tidak langsung Surya Paloh pun mulai melemah pengaruhnya terhadap Jokowi, dan itu bisa dilihat dari manuver-manuver NasDem akhir-akhir ini.
Bisa jadi Megawati memang merasa ada kekuatan lain selain dari kekuatan dirinya, sehingga dia tidak ingin kehilangan pengaruh, dan berusaha untuk menguasai koalisi tanpa ada yang menandinginya, dia tidak ingin ada matahari kembar didalam koalisi Jokowi.
Manuver yang dilakukan Surya Paloh dan NasDem sebetulnya manuver yang biasa saja. Sama seperti manuver yang dilakukan Megawati dengan PDI-P terhadap Prabowo dan Gerindra. Bisa saja dianggap sebagai prospek di 2024.
Begitu juga manuver Surya Paloh dan NasDem terhadap PKS, juga dalam rangka penjajakan koalisi untuk 2024. Bukanlah sebuah keniscayaan kalau hal itu akan terjadi nantinya.
Tapi rupanya kerlingan mata Surya Paloh terhadap PKS dan Partai diluar koalisi pemerintah, dianggap"main mata" dengan oposisi, dianggap  sebagai sesuatu yang salah, sehingga mengganggu keharmonisan hubungan antar Partai koalisi pendukung Pemerintah.