Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Kocok Ulang" Kabinet Jokowi?

1 November 2019   15:23 Diperbarui: 1 November 2019   15:28 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: citizendaily.net

Memang sepintas sikap SP tersebut terkesan sebagai gertakan untuk melihat reaksi dari Jokowi, atau juga Partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf. Seperti yang pernah dilakukan NasDem sebelumnya saat Megawati melakukan Pertemuan dengan Prabowo.

Namun bisa jadi itu bukan cuma sekedar gertakan politik, tapi adalah kesungguhan politik. Kalau menilik dari pernyataan-pernyataan SP akhir-akhir ini, sepertinya SP tidak main-main, dan sudah mempertimbangkan langkah untuk menjadi oposisi.

Tiga kursi Menteri yang diterima NasDem, sepertinya tidak akan menghalangi langkah SP untuk mengambil sikap tersebut. Ini persoalan kenyamanan bagi NasDem berada didalam Koalisi, jadi bukan soal porsi jabatan yang kurang.

Kalau Said menilai gertakan politik yang dilakukan SP menyangkut ada target politik yang terkait jabatan di pemerintahan, seperti jabatan Dewan Pertimbangan Presiden, Staf Khusus Presiden, pimpinan lembaga nonkementerian, bahkan jabatan wakil menteri yang mungkin saja kelak akan ditambah oleh Presiden.

"Pertanyaannya apakah untuk mengincar jabatan-jabatan itu NasDem sampai perlu menggertak Presiden dengan membuka opsi menjadi oposisi? Saya kok tidak terlalu yakin dengan itu," ujar Said.

Kalau menurut saya, mengincar target jabatan itu sangat kecil kemungkinannya, yang jelas faktor kenyamanan didalam Koalisi, terlebih hubungan yang kurang harmonis dengan Megawati. Boleh saja SP bilang hubungannya dengan Megawati tidak ada masalah, tapi pada kenyataannya tidaklah begitu.

Kalau sinyalemen NasDem lebih memilih menjadi oposisi ketimbang mempertahankan ketidaknyamanannya di kabinet, maka bisa dipastikan kocok ulang atau reshuffle kabinet tidak bisa dihindari.

Kalaupun ada upaya pendekatan Jokowi terhadap SP, tidak akan mempengaruhi banyak sikap SP. Kali ini sepertinya SP sudah bulat untuk memilih menjadi oposisi. Secara gesture tubuhnya pun sudah terlihat demikian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun