Berbagai perspektif muncul kepermukaan terkait pelaku penusukan Wiranto. Perspektif tersebut sekaligus framing terhadap latar belakang terjadinya penusukan.
Dalam framing media, penusukan terhadap Wiranto tidak semata-mata dilatari oleh pengaruh radikalisme, tapi ada sebab lain yang mendasari perbuatan tersebut. Seperti temuan CNN Indonesia.
Pelaku penusukan Menko Polhukam Wiranto, Syaril Alamsyah alias Alam berasal dari Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Sumatera Utara. Rumah pelaku tergusur proyek pembangunan Tol Trans Sumatera yang digencarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sementara dalam framing pihak keamanan, pelaku penusukan Wiranto adalah bagian dari kelompok jaringan terorisme, yang berafiliasi dengan ISIS. Wiranto sebagai Menko Polhukam, adalah corong Pemerintah dalam membasmi radikalisme.
Untuk memperkuat dugaan tersebut, nama pelaku pun secara lengkap diimbuhi nama yang biasa dipakai kelompok teroris, Syaril Alamsyah alias Abu Rara.
Tapi memang tidak semua media melansir dalam perspektif yang berbeda dengan Pemerintah, sebagian besar masih mengamini bahwa penusuk Wiranto adalah bagian dari jaringan yang terorganisir.
CNN Indonesia sama sekali tidak mengaitkan Alamsyah dengan radikalisme, apakah benar yang melatari penusukan terhadap Wiranto semata-mata karena rumahnya yang tergusur oleh pembangunan Tol yang dilakukan Jokowi.
Pertanyaanya adalah, kenapa bukan Jokowi atau Menteri PUPR, Basuki yang menjadi target pelaku, Wiranto tidak ada kaitannya sama sekali dengan pembangunan jalan tol.
Produser CNN Indonesia TV, Agus Supratman, saat melaporkan hasil reportase di Medan, Kamis (10/10).
"Rumah Alam sendiri sudah tidak ada lagi karena sejak adanya proyek pembangunan ruas jalan Tol Trans Sumatera, yaitu ruas medan binjai rumah alam menjadi bagian yang terkena dampak,"