Secepat apapun Pemerintah pusat bisa menuntaskan kabut asap, tetap saja gaungnya tidak sampai ke telinga mereka, karena memang mereka tidak peduli dengan penuntasan Kabut Asap, dan mereka juga tidak peduli dengan masyarakat yang terpapar asap.
Sehebat apapun Pemerintah pusat mengupayakan penanggulangan kabut asap, tidak dilihat sama mereka, karena yang mereka butuhkan bukanlah itu, mereka hanya ingin menjadikan Pemerintah pusat sebagai objek untuk di-bully.
Datang pun Presiden Jokowi ke lokasi kebarakaran hutan dan lahan, tetap saja dianggap tidak ada tindakan apa-apa. Itulah realitas yang sebenarnya kini terjadi.
Bisa dicurigai ada bau amis politik di dalam Kabut Asap, bahwa pembakaran hutan dan bagian dari skenario besar untuk menghambat pelantikan Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin pada Bulan Oktober yang akan datang.
Saya yakin dan percaya bahwa, aparat intelijen pun sudah mencium adanya agenda semacam itu yang sedang dijalankan oleh kelompok tertentu, yang memang tidak menghendaki Presiden Jokowi untuk memimpin yang kedua kalinya.