Sebetulnya dua peristiwa ini adalah situasi yang serius, namun saya melihat dari sisi lain yang sangat menggelitik hati saya untuk menuliskannya. Semoga saja tulisan ini bisa menghibur pembaca, bukan malah membuat keningnya berkerut.
Tadinya saya ingin merangkai tulisan ini dengan satu peristiwa lagi, yakni soal pembacaan doa Habib Riziek Syihab di Pemakaman Mbah Moen yang sangat viral itu. Ada satu situasi yang juga menurut saya sangat kental unsur komedinya, namun saya tidak sampai hati untuk menuliskannya.
Artikel ini sengaja saya muat di rubrik Humor, karena memang yang ingin dituangkan adalah situasi komedi politik dari kedua peristiwa tersebut. Semoga admin tidak memindahkannya kekolom lain.
Persoalan Pemadaman listrik (Blackout) oleh PLN Minggu lalu, (4/8) adalah sebuah peristiwa serius yang sangat berdampak pada situasi dan keamanan negara. Itu harus diakui oleh semua pihak, namun peristiwa ini menjadi sebuah komedi politik ketika argumentasi yang dikemukakan tidak substantif.
Bayangkan sebuah Pohon Sengon efeknya sangat membahayaakan negara, dan bisa mengancam keamanan negara. Menjadi komedi politik ketika argumentasi Pohon Sengon ini dikoreksi, dan dinyatakan bukanlah Pohon Sengon yang menyebabkan Blackout.
Kenapa saya bilang komedi politik.? Karena argumentasi yang dikemukakan sangat bermuatan politis, ada yang ditutupi dari situasi yang sebenarnya. Hanya PLN dan Tuhan yang tahu apa penyebab sebenarnya.
Ketika Plt. Dirut PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani, Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Selasa, (6/8/2019), Anggota Dewan sempat menanyakan apakah peristiwa yang serupa akan terjadi kembali.? Namun Sripeni tidak bisa menjamin tidak terulang lagi.
Kalau melihat dari kapasitasnya, wajar Plt. Dirut PLN itu menjawab demikian, karena background-nyo direktur Keuangan, dan bisa jadi dia memang tidak ingin menjadi Dirut PLN, sehingga dia tidak perlu memberikan jawaban yang memberikan harapan.
Persoalan dasar dari terjadinya Blackout tersebut adalah pada interconnection transmission Jawa Bali. Kelemahan sistem ini adalah memerlukan biaya yang cukup mahal dengan perencanaan matang dan disiplin tinggi. Â
Jadi ketahanan Nasional bisa sangat tergantung pada SUTET, sementara SUTET nya sendiri sangat rentan, sekali bermasalah maka gelaplah secara massal, dan kalau seandainya hal tersebut terjadi berhari-hari bisa chaos negara ini.