Banyak janji BPN yang tidak bisa direalisasikan dilapangan, hanya heboh sebatas wacana. Kehebohan ingin menguasai Jawa Tengah dan Solo, ternyata cuma isapan jempol, yang pada akhirnya sangat mempengaruhi kemenangan Prabowo-Sandi.
Sayangnya BW dan Timnya dengan mudah menerima tawaran sebagai pengacara, yang tanpa mengkaji kekuatan yang dimiliki. Selayaknya sebagai Profesional mempertimbangkan terlebih dahulu semua kelengkapan untuk berperang.
Mampu memperhitungkan menang-kalah sebelum bertanding, adalah sikap seorang profesional. Sanggup dalam perhitungan barulah dikerjakan, bukan kerja dahulu baru diperhitungkan kesanggupan.
Argumentasi hanya dibutuhkan didalam Ruang sidang, ketika sidang sudah selesai dan dinyatakan kalah, maka argumentasi apapun tidak ada lagi manfaatnya. Dalih kebenaran harus bisa diungkapkan didalam Ruang sidang, bukan diluar Ruang sidang.
Prabowo secara tidak langsung mengguratkan rasa kecewa, meskipun dalam pernyataannya menerima segala keputusan yang dihasilkan oleh MK, namun dia tetap ingin mencari upaya hukum yang lain, untuk melihat celah yang memungkin untuk menang.
Disini agak membingungkan, satu Sisi dia menerima, tapi disisi lain dia masih berusaha untuk mencari celah hukum yang lain dalam upaya Ikhtiar untuk mencari jalan kebenaran. Apakah Tim Hukum Prabowo-Sandi masih merekomendasikan hal tersebut.? Wallahu'alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H