Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mereka Biarkan Prabowo Tersesat?

3 Mei 2019   13:08 Diperbarui: 3 Mei 2019   16:27 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau ada anekdot yang mengatakan, "Pendukung Prabowo-Sandi itu tidak ada, yang ada adalah pembenci Jokowi," jadi bukanlah memilih karena sesuatu hal yang sifatnya spesial, hanya pelarian dari kebencian. Mungkin kalau ada alternatif pilihan lain, kemungkinan Prabowo tidak terpilih.

Begitu juga elit Partai yang merapat ke Prabowo, karena semata-mata tidak mendapat peluang dalam kabinet Jokowi, dan sebagian lagi karena tersingkir dari kabinet Jokowi. Maka ketika Prabowo menyindir Jokowi dalam pidatonya, orang-orang inilah yang duluan bertepuk sorak.

Orang-orang inilah yang hampir rerata  Asal Bapak Senang atau ABS disekitar Prabowo, tepuk sorak mereka inilah yang memabukkan Prabowo. Tanpa mereka sadari, jika Prabowo semakin terpuruk karena tepuk sorak tersebut, merekapun merasakan imbasnya.

Saya masih ingat ketika dalam Debat Capres, saya lupa Debat yang keberapa, dimana Prabowo mengingatkan tentang bahwa banyak ABS disekitar Jokowi, dia tahu disekitar Jokowi banyak ABS, yang suka memberikan imformasi yang salah.

Tanpa Prabowo sadari, sebetulnya dia juga sedang mengingatkan dirinya sendiri, karena ABS yang ada disekitar Prabowo lebih berbahaya. Berkali-kali Prabowo mengemukakan sesuatu tanpa data yang jelas, sehingga sering disanggah oleh berbagai pengamat.

Ini seperti pepatah mengatakan, "Semut diseberang lautan tampak, tapi gajah dipelupuk mata malah tidak tampak."

Saya pernah mention pak Prabowo di Twitter, bahwa disekitarnya banyak ABS yang perlu dia awasi. Tapi rupanya ABS tersebut memang bisa membuat Prabowo mabuk pujian. Saya tidak tahu persis, apakah karena takut, sehingga tidak berani mengkoreksi Prabowo kalau salah, atau memang sengaja menjerumuskan Prabowo dengan pujian.

Mereka sepertinya kenal betul karakter Prabowo yang senang dipuji, sehingga beramai-ramai mereka hanya memuji Prabowo meskipun bertindak Salah. Mereka seperti orang-orang yang kehilangan Jati diri, hanya karena butuh posisi.

Lihat saja tokoh-tokoh yang katanya kritis di media sosial, didekat Prabowo mereka tidak berkutik, seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Bahkan yang katanya bapak Akal sehat pun kehilangan akal sehatnya, cuma jadi kambing congek yang sudah tidak bisa mengembek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun