Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Daya Rusak Para Megalomania dan Post Truth Politic

30 April 2019   07:35 Diperbarui: 30 April 2019   07:42 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi: fineartameica.com

Bayangkan kalau pikiran masyarakat terus diracuni oleh para Megalomania dalam waktu yang panjang, maka pikiran masyarakat menjadi absurd, dan bahkan bisa ikut-ikutan menjadi delusional.

Bagi orang-orang secara Ekonomi berkekecukupan, overestimasi angan-angan tidaklah terlalu berpengaruh terhadap kesinambungan hidupnya, tapi kalau masyarakat menengah kebawah terobsesi dan overestimasi angan-angan hidup penuh delusi, akan sangat berpengaruh, bahkan malah merusak pikiran mereka.

Jadi tidak heran kalau para Megalomania dalam berpolitik sangat dekat dengan tekhnik propaganda Rusia Firehose of Falsehood, karena semburan kebencian yang mereka gunakan di era Post Truth politik, sangatlah nyambung dengan kepentingan mereka.

Daya rusak FoF terhadap pikiran masyarakat sangatlah dahsyat, semburan kebohongan sangat mereka butuhkan untuk menanamkan dalam pikiran masyarakat, bahwa fakta tidak lagi dibutuhkan. Post truth mereka anggap sebagai era baru yang tidak membutuhkan fakta, yang penting bagaimana meyakini ketidakbenaran menjadi sesuatu yang benar.

Begitulah cara-cara para Megalomania mengubah mindset masyarakat. Tidak aneh kalau pada akhirnya penyebaran berita bohong (Hoaks), begitu masif dan terstruktur, karena memang bagian dari memutarbalikkan fakta. Lihatlah efek dan hasilnya, begitu susah meyakini masyarakat tentang sebuah kebenaran.

Sumber : 

1. Detik.com 2. Jagokata.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun