Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

PSI Menjadi Favorit Kaum Milenial dan "Old School"

17 April 2019   11:22 Diperbarui: 17 April 2019   16:41 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai Solideritas Indonesia atau PSI sangat luar biasa di Pemilu 2019, di TPS tempat saya memilih di daerah Jakarta Pusat, menjadi pembicaraan pemilih, baik pemilih milenial, maupun pemilih Old School.

Bukan cuma itu, kader partainya pun menjadi pilihan favorit bagi pemilih. Semoga saja PSI memang mampu membawa paradigma baru di Lembaga Legislatif yang sekarang ini sudah sangat amburadul kinerjanya.

Hampir rerata kaum milenial, juga kaum Old School sangat melek dengan PSI, dan sangat mengapresiasi keberadaan Partai ini, meskipun tergolong partai baru, namun sangat "Moncer" di Pemilu Kali ini. Masyarakat, khususnya kaum milenial sangat berharap pada kader PSI bisa membawa perubahan politik.

Bukan cuma diluar negeri PSI menjadi Pusat perhatian pemilih, didalam negeri pun ternyata demikian. Anak-anak muda yang cerdas dan berani, yang mengisi barusan kader PSI, memang sangat menjanjikan perubahan. Sikap dan intlektual mereka perlu diapresiasi.

Kader politiknya yang moncer dan otaknya encer, sangat diharapkan akan membawa angin segar di Parlemen Indonesia. Sudah terlalu membosankan kalau Parlemen masih diisi oleh politisi yang Dari tahun ketahun hanya itu-itu saja, yang Sama sekali tidak memberikan aroma positif terhadap lembaga legislatif kita.

Semoga saja Kader PSI tidak terkontaminasi oleh cara berpolitik para komedian Senayan, yang hanya mampu nyinyir di Sosial media, namun rendah dalam kualitas dan kinerja. PSI harus mampu melahirkan kader politik yang handal, dan bersih dari tindak kejahatan korupsi yang sangat mewabah dilembaga legislatif kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun