Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ajal Lelaki Pewaris Dungu

14 April 2019   17:53 Diperbarui: 14 April 2019   18:08 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lelaki pewaris dungu dari sang guru yang pakar dungu, mengelak tanggung jawab dengan dalih Akal sehat, yang dijanjikan oleh para penista agama, dengan alasan jihad dia akan korbankan nyawanya.

Dialah lelaki yang dijanjikan surga, yang terseok-seok ditengah peradaban yang semakin maju, dengan dalih akal sehat dia tinggalkan kewarasan dan tanggung jawab, yang seharusnya bernama Jihad.

Entah doktrin apa yang hinggap di kepalanya, sehingga dengan lantang dia berani menantang, setiap orang yang tidak sejalan dengan pikirannya, dianggap musuh, hidupnya sepi dalam keramaian.

Tekanan demi tekanan, yang dia ciptakan sendiri, dia merasa hidup di negara penyembah berhala, semua yang ada dianggap berhala, keseharian hanya diisi dengan kemarahan, padahal sesungguhnya dia ingin melepaskan tanggung jawabnya.

Lelaki yang diperbudak akal sehat katanya, hidup tanpa kepastian, dia limbung di tengah zaman, kehilangan akal ditengah sehatnya pikiran, dialah lelaki pewaris dungu, yang dijanjikan surga.

Lelaki yang menemui ajal dengan cara tersiksa, hanya demi mengharap surga Yang dijanjikan, lelaki pewaris dungu mati terkapar dengan meledakkan diri, dengan bom yang dirakit sendiri, atas nama mimpinya pada surga.

Jalan sunyi, 14042019
Ajinatha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun