Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sandiwara

27 Maret 2019   17:15 Diperbarui: 27 Maret 2019   17:41 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hahahaha hahaha
Kenapa tertawa, apa yang lucu
Ini memang sandiwara, politik itu Lucu
Hadapilah dengan tertawa dan gembira ria
Politisi itu umumnya sedang memainkan lakonnya

Tonton saja dan tertawalah
Bagaimana tidak, ditengah pidato
Tiba-tiba ada yang minta menjadi isteri kedua
Untuk apa? Apakah pertanda kekaguman?
Bukan..itu cuma sandiwara, maka tertawalah

Ditengah pidato, tiba-tiba ada nenek tua
Yang minta dipeluk penuh iba
Pertanda memuja penuh kekaguman
Ternyata itupun sandiwara..maka
Tertawalah..politik itu cuma sandiwara

Tidak perlu terlalu serius
Engkau akan terbius, lupa dengan kebenaran yang serius

Panggung politik adalah panggung sandiwara
Janganlah menjadi pemuja para pelakonnya

Jalan sunyi, 26032019
Ajinatha

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun