Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Penangkapan Andi Arief seperti "Mancing Mania"

9 Maret 2019   07:47 Diperbarui: 12 Maret 2019   11:32 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Netizen itu ternyata cerdas-cerdas, sehingga banyak istilah-istilah dan meme yang mereka ciptakan dengan humor dan satire. Termasuk juga soal penangkapan Andi Arief, yang dibilang seperti acara "Mancing Mania," acara yang sangat populer di televisi.

Acara ini betul-betul menghibur, bagaimana tidak, kegiatan memancing yang spektakuler tersebut sengaja didokumentasikan, dan dirancang memang untuk menghibur pemirsa televisi. 

Mulai dari kail dilempar, sampai dimakan ikannya, lalu ditarik pancingnya sehingga membuat penonton penasaran.
Setelah ikan yang didapat diperlihatkan, dengan ukuran yang menakjubkan, sehingga pertunjukan tersebut sangat menghibur. Setelah seluruhnya didokumentasikan untuk kebutuhan acara, maka ikan-ikan yang sudah dipancingpun dilepaskan.

Terinspirasi acara tersebut, maka nettizen menganalogikan penangkapan Andi Arief seperti acara Mancing Mania, setelah AA ditangkap, difoto-foto, lalu dilepaskan begitu saja. Seolah-olah penangkapan tersebut hanya untuk kebutuhan dokumentasi, bahwa ada politisi yang dicokok Karena Kasus narkoba, setelah dipublish dimedia, maka AA pun dilepaskan.

Apakah salah masyarakat punya pandangan demikian,? Tidak salah sih, Karena prosesnya begitu cepat. Bahkan kita tidak tahu apa kepentingannya mem-publish penangkapan AA, kalau pada akhirnya dia akan dilepaskan, atas dasar berbagai alasan.

Penjelasan pihak kepolisian atas penangkapan AA tersebut banyak yang berbelit-belit, penjelasan pertama dengan berikutnya terus berubah. Seharusnya, jika ada penangkapan seperti itu, tidak perlu buru-buru di-publish kepublik, kalau pada akhirnya menjadi pertanyaan publik.

Awal diberitakan AA ditangkap Karena diduga penyalahgunaan narkoba, karena alat bukti berupa bong ditemukan didalam kloset, juga alat kontrasepsi. Berdasarkan test urine, AA positip menggunakan narkoba, selain itu AA ditemukan juga seorang wanita berinisial L, yang sampai sekarang wanita ini masih menjadi misteri.

Kabar terakhir, AA hasil test urinenya negatif, tidak ada alat bukti berupa narkoba, bahkan dikatakan, saat ditangkap AA hanya sendiri, bukan berdua seorang wanita. Atas dasar semua itu maka AA hanya perlu direhabilitasi, kasusnya tidak perlu dilanjutkan ketahap penyidikan.

Lah kalau sudah tidak ada bukti menggunakan narkoba, test urinenya negatif, terus buat apa direhabilitasi. Rehabilitasi itu diperlukan bagi yang sudah kecanduan narkoba, AA kan tidak kecanduan, bahkan test urinenya negatif. Disini kepolisian terkesan sangat plin-plan.

Efeknya sangat buruk terhadap penegakan hukum, juga terhadap semangat pemberantasan narkoba. Bahkan kesan yang muncul dalam masyarakat adalah, penangkapan AA sarat dengan muatan politis, bisa jadi dugaan Fahri Hamzah benar, karena AA terlalu vokal terhadap pemerintah maka dia perlu untuk dihabisi.

Kepolisian tidak bisa main-main menangani kasus AA ini, Karena implikasinya terhadap situasi politik terkini sangat besar. Kenapa AA harus diistimewakan,? Adakah tekanan secara politisi terhadap institusi kepolisian ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun